Sebagai Diabetasi saya sering mewawancara sesam pengantri di Poli tentang penyakitnya dan respon mereka. Banyak yang peduli dengan penyakitnya dan melakukan hal hal yang tepat sesuai saran dokternya. Namun tidak sedikit yang menganggap berobat sebagai hal rutin tanpa mengetahui seluk beluk penyakit tersebut, agar penyakitnya tidak makin parah. Marilah kita ikuti cuplikan dari buku “The miracle of enzyme :
Banyak pemengonsumsi obat dengan enteng. Walau kondisi tertentu perlu diobati. Pada dasarnya obat yang memakai resep dan tidak, berbahaya bagi tubuh dalam jangka panjang. Sebagian percaya obat herbal tidak berefek samping dan hanya bermanfaat, itu juga salah. Produk bahan kimia-obat herbal tidak mengubah kenyataan bahwa obat-obatan asing bagi tubuh.
Guru Besar Kedokteran Albert Einstein College of Medicine, Hiromi Shinya, dalam (“The Miracle of Enzym”) terakhir kali saya jatuh sakit pada usia 19, ketika terserang flu. Dengan demikian, saya hampir tidak pernah minum obat seumur hidup. Saya bagaikan petugas pemberi peringatan kepada yang lain.
Oleh karena beberapa dekade ini tidak pernah minum obat, tidak mengkonsumsi alkohol dan tembakau, dan hanya makan makanan yang tidak mengandung bahan kimia pertanian-bahan tambahan makanan, saya akan mengalami reaksi ekstrem terhadap obat yang saya minum dalam jumlah sekecil apapun.
Contohnya dengan menyantap sup miso yang mengandung bumbu yang berbahan kimia, denyut nadi saya meningkat 20 denyut, dan saya dapat merasakan dengan jelas wajah saya memerah, bahkan jika saya meminum secangkir kopi, tekanan darah saya meningkat 10-20 poin.
Namun saya juga dokter, jika dibutuhkan terkadang saya pun menuliskan resep obat-obatan bagi pasien saya. Selama para dokter terus memberikan resep obat, mereka bertanggung jawab untuk setidaknya memilih obat yang memiliki beban paling ringan bagi tubuh.
Dengan alasan ini biasanya saya menguji coba obat itu pada tubuh saya, yang bereaksi sensitif terhadap obat-obatan. Yang saya lakukan adalah mencoba ¼ atau 1/8 dari dosis yang dianjurkan dan saya melihat reaksi tubuh, saya memastikan keamanan obat itu dengan cara bereksperimen pada diri sendiri.
Namun beberapa tahun belakangan ini saya berhenti menggunakan tubuh saya untuk menguji efek obat karena sebuah obat tertentu yang saya uji pada diri saya pernah menempatkan saya pada kondisi saya pikir saya akan mati. Mengerikan jika memikirkan kembali, saya lega kini tidak menelannya kembali”
Diantara orang yang biasa menerima resep obat, ada sebagian yang mungkin tidak tahu obat apa yang mereka minum atau efek dan efek samping yang akan terjadi. Tetapi, obat jenis apapun akan memberikan suatu tekanan pada tubuh, dan karena itu, penting mengetahui risiko yang mungkin terjadi.
(Shinya, Hiromi. 2009. The Miracle of Enzym: self Healing Program. Qanita: Bandung; http://healthintermezzo.blogspot.com/2009/09/semua-obat-asing-bagi-tubuh.html)-FatchurR