Tribulus terrestris, tanaman berbunga keluarga Zygophyllaceae, berasal dari daerah hangat dan daerah beriklim tropis di Eropa selatan, Asia selatan, di seluruh Afrika, dan Australia. Tanaman ini dapat berkembang di iklim gurun dan tanah yang kondisi kesuburannya buruk. Tribulus terrestris merupakan tanaman herbal yang tumbuh sekali setahun yaitu pada musim panas di daerah beriklim dingin.
Di Eropa, tanaman (dikenal dengan ‘Puncture Vine‘ atau Caltrop) ini digunakan sebagai herbal stimulan untuk meningkatkan libido (kemampuan seksual) pria-wanita sejak berabad-abad lampau. Selain itu, tanaman ini digunakan dalam pengobatan hati, ginjal, serta penyakit saluran pencernaan.
Lily M. Perry, melalui bukunya ‘Medicinal Plants of East and Southeast Asia‘, mengatakan tibulus dapat digunakan sebagai astringen, aprodisiaka, diuretika, tonika, serta hemostatika. Sementara G.S. Stuart MD, penulis buku ‘Chinese Materia Medica Vegetable Kingdom‘, menyebut tanaman yang juga dikenal dengan Chi-li/Jili ini dapat digunakan sebagai penambah sperma pria serta untuk gangguan ginjal.
Tribulus tumbuhan tropis yang tumbuh-berkembang di dataran rendah sepanjang tahun (sepanjang musim) sebagai tanaman gulma atau tumbuhan liar setinggi 10-50 cm, dengan daun bertolak belakang berisi 5-8 pasangan dedaunan bulat panjang sepanjang 1 cm, lebar 6 mm, dengan bunga kuning yang tumbuh dari putik pendek dan kapsul melingkar keras dengan 3 sekam berisi benih. Tanaman ini mampu tumbuh pada tanah tandus, kering, berpasir, hingga berbatu.
Tanaman yang berkembang biak melalui biji ini tumbuh menjalar, terdiri dari banyak cabang dengan daun kecil yang berpasangan. Batangnya menjalar dan beruas, rata-rata mencapai panjang 1,5 m.
Studi tentang Tribullus Terrestris
Tribulus membantu problem seksual karena komponen yang disebut protodioscin. Zat ini oleh tubuh diubah menjadi hormon dehidroepiandosteron atau DHEA, yang merupakan stimulan untuk memproduksi hormon testosteron dan estrogen. Singkatnya, tribulus merangsang tubuh untuk membentuk hormon testosteron dan estrogen.
Penelitian di laboratorium dengan menggunakan tikus putih telah membuktikan bahwa pergerakan sperma tikus menjadi lebih aktif setelah diberikan tribulus. Selain itu, konsentrasi sperma juga meningkat.
Kini telah diekstrak-dikemas berbentuk suplemen hingga lebih mudah dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatya. Tribulus terrestris kian mendapat tempat di hari masyarakat dunia karena memiliki manfaat yang cukup beragam bagi kesehatan. Manfaat yang bisa didapatkan dari Tribulus terrestris adalah:
- Meningkatkan Hormon Testosteron
Tribulus terrestris dapat meningkatkan produksi hormon testosteron alami. Testosteron merupakan hormon yang berperan penting dalam pembentukan otot. Terutama bagi yang berlatih intens. Secara khusus, Tribulus Terrestris bukan prekursor dari testosteron. Namun tanaman ini bertugas merangsang tubuh untuk tetap memproduksi hormon testosteron.
- Meningkatkan Gairah seksual
Keharmonisan rumah tangga biasanya dipengaruhi oleh gairah seksual yang tetap terjaga dari tiap pasangan. Nah, Tribulus Terrestris merupakan satu dari sekian banyak cara ampuh untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, yakni meningkatkan gairah seksual.
Bahan kimia aktif dalam Tribulus terrestris disinyalir sebagai protodioscin (PTN), sejenis DHEA. Tribulus terbukti meningkatkan aktivitas ereksi yang lebih baik dan dapat meningkatkan Luteinizing Hormon (LH), yakni hormon yang mengendalikan gairah seksual dan tingkat kesuburan seseorang.
- Pereda Stres
Dalam pengobatan Cina, Tribulus terrestris dikenal dengan bai ji li dan banyak digunakan sebagai bahan herbal yang bermanfaat. Selain di Cina, Tribulus terrestris telah lama dikenal dan digunakan sebagai tonik di India, untuk diambil efek diuretiknya yang efektif sebagai penenang dan meredakan stres.
Jika Anda memiliki riwayat medis tertentu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah suplementasi Tribulus terrestris aman bagi kesehatan Andafa (Sidharta K)-FatchurR