Jakarta, Maraknya penggunaan gadget membuat sebagian besar orang kini memilikinya. Jika tidak dikendalikan dengan baik, mereka menggunakannya kapan saja dan termasuk saat berjalan ke sekolah / ke tempat lain. Kebiasaan ini bisa berbahaya bagi nyawa mereka.
“Orang-orang berpikir menggunakan gadget selama berjalan tidak membahayakan nyawanya. Padahal faktanya jumlah pejalan kaki yang cedera justru meningkat,” ungkap Kate Carr, CEO dari Safe Kids Worldwide, seperti dilansir CBS News, Sabtu (31/8/2013).
Tingkat cedera pejalan kaki meningkat sebesar 25% selama 5 tahun terakhir di kalangan remaja usia 16-19 tahun di AS. Kelompok usia tersebut mewakili sekitar setengah dari semua kasus kematian pejalan kaki untuk anak-anak dan remaja.
Sebuah laporan dari pemerintah National Highway Traffic Safety Administration menemukan sekitar 69.000 pejalan kaki terluka setiap tahun, 11.000 di antaranya lebih muda dari 14 tahun. Sekitar 4.400 kasus dari jumlah tersebut termasuk cedera yang fatal.
Safe Kids Worldwide kemudian mengukur risiko untuk kelompok usia ini pada waktu yang paling berisiko bagi mereka, yaitu dalam perjalanan ke dan dari sekolah. Tim peneliti berkemah di persimpangan dekat 68 sekolah di 17 negara, di mana mereka mengamati lebih dari 34.000 anak-anak menyeberang jalan.
Mereka menemukan sekitar 1 dari 5 siswa sekolah menengah atas ‘teralihkan’ oleh perangkat elektronik ketika menyeberang. Sekitar 1-8 siswa sekolah menengah pertama. “Pengamatan ini dilakukan di jalan, dengan harapan seharusnya mereka lebih waspada. Faktanya mereka banyak teralihkan penggunaan gadget,” ungkap Carr.
Laporan itu mengungkap ada sekitar 39% remaja berjalan sambil mengirim pesan teks atau memakai headphone; 20% sambil berbicara di ponsel; dan 2% sambil bermain video game. Remaja wanita juga ditemukan 1,2 kali lebih mungkin untuk teralihkan gadget saat menyeberang jika dibanding remaja pria.
Safe Kids Worldwide lalu berkampanye mengingatkan remaja dan anak-anak untuk tidak menggunakan gadget sambil berjalan atau menyeberang. Kampanye ini diluncurkan untuk mengenang Christina Morris-Ward, seorang remaja 15 tahun yang mengenakan headphone dan menelepon saat melintasi jalan dua blok dari sekolahnya tahun lalu.
Tak hanya dari remaja dan anak-anak itu sendiri, dibutuhkan peran serta orang tua untuk membantu mengalihkannya. Carr menegaskan bahwa orang tua yang tidak menggunakan gadget saat sedang berjalan dapat memberikan pesan positif kepada anak-anak mereka.
“Teknologi sangat hebat dan dibutuhkan, tetapi tidak selalu cocok dilakukan bersamaan dengan aktivitas,” kata Carr. (vta/vta; http://health.detik.com/read/2013/08/31/100842/2345808/763/risiko-cedera-saat-berjalan-ke-sekolah-meningkat-akibat-penggunaan-gadget?l771108bcj)
Walau mayoritas membahayakan bagi siswa, tentunya kita yang telah pension, harus waspada menggunakannya jika tidak urgen banget-FatchurR