P2Tel

Perkembangan alat hitung

Kemajuan berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari perkembangan alat hitung, dari yang sederhana hingga yang rumit. Awalnya, nenek moyang kita dapat menghitung binatang ternak yang dimilikinya.

 

Tiap pagi ketika mereka melepaskan ternak untuk digembala, mereka membuat keratan pada pohon. Satu keratan atau goresan untuk satu hewan ternak. Pada sore harinya ketika membawa kembali hewan ternaknya ke kandang, mereka memperpadankan setiap hewan ternak dengan satu keratan yang terdapat pada pohon tadi.

 

Dengan cara seperti itulah orang zaman dahulu menghitung. Selain menggunakan keratan pada pohon, mereka menggunakan alat sederhana lain, seperti jari tangan dan anggota tubuh lain, batu kerikil, serta simpul-simpul pada tali untuk mencatat bilangan yang mereka gunakan dalam perhitungan.

 

Orang Indian Inka di Amerika Selatan menggunakan simpul-simpuil pada tali sebagai lambang bilangan. Setiap lambang bilangan dilambangkan oleh susunan simpul-simpul yang khusus. Keseluruhan susunan simpul-simpul itu disebut Kuipu.

 

Sempoa

Seiring dengan waktu dan ditemukannya lambang bilangan, alat hitung mengalami kemajuan. Sekitar 1800 tahun lalu ditemukan alat hitung sempoa (abacus). Sempoa tertua didunia ditemukan di Mesopotamia di Pulau Salamis dan Hiroglif Fir’aun di Mesir. Abacus ini merupakan cikal bakal lahirnya komputer.

 

Sempoa saat ini digunakan perhitungan cepat dalam perdagangan, khususnya pedagang Cina. Selain itu sempoa digunakan pelajar SD dalam pelajaran mental aritmatika. Inti kerja sempoa adalah menaikkan dan menurunkan biji sempoanya dengan jari. Setelah ditemukannya sempoa, alat hitung berkembang dengan ditemukannya tulang Napier atau Napier’s Bones. Dengan menggunakannya, kita dapat melakukan perhitungan logaritma.

 

Napier’s Bones

Dulu kita hanya bisa melakukan perhitungan secara analog, maka seiring kemajuan teknologi alat hitung mengalami kemajuan. Kini kita bisa berhitung secara digital dan cepat menggunakan kalkulator.

 

Kalkulator membuat proses berhitung yang rumit menjadi cepat. Proses penambahan, perkurangan, perkalian, pembagian, atau fungsi lain seperti menghitung sinus, cosinus, tangen, de-el-el dapat dengan mudah diambil alih oleh alat hitung ini (kalkulator).

 

Jenis dan ragam kalkulator pun bervariasi, mulai dari model yang paling sederhana hingga kalkulator scientific yang sarat fitur. Perkembangan alat hitung itu telah memungkinkan kita untuk mengembangkan teknologi alat hitung yang lebih rumit dan canggih. Kemajuan alat hitung merupakan cikal bakal dari perkembangan komputer. (http://www.vrizwebmedia.com/sejarah-perkembangan-alat-hitung.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version