P2Tel

Daur ulang sampah dan Rekor muri

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Pemkot Probolinggo menyelenggarakan Gerakan Aksi Untuk Lingkungan (GAUL), 7/7/2013 di Probolinggo. Acara utamanya kampanye pembuatan kerajinan dari bahan daur ulang sampah oleh 1000 orang di salah satu Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Terbaik 2013 yaitu TPA Bestari Kota Probolinggo.

 

Kegiatan ini tercatat sebagai rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)  “Pembuatan Kerajinan dari bahan Daur Ulang dengan Peserta Terbanyak, 1000 orang” yang pada akhirnya Rekor MURI pecah dengan jumlah total peserta 1.141 orang.

 

Ini rangkaian peringatan Hari LH Sedunia 2013 bertema “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan” mengikuti tema Hari LH Sedunia yang dikeluarkan Badan Lingkungan Hidup PBB, United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu “Think.Eat.Save”.

 

Tema ini untuk memberikan gambaran yang mudah dan membuka kesadaran atas pentingnya menyikapi pemanfaatan mata rantai makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak.

 

Dalam sambutan tertulis Menteri LH (dibacakan Sekmen Kementerian LH) Ir. Hermien Roosita, MM, mengatakan, “Persoalan lingkungan tidak dapat dilihat sebagai hal yang berdiri sendiri, namun sangat terkait oleh perilaku manusia terutama dalam memenuhi kebutuhannya”.

 

Hasil studi KLH 2012,  Indeks Perilaku Peduli Lingkungan (IPPL) berkisar angka 0,57 (angka mutlak 1). Hal ini mengindikasikan masyarakat belum berperilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku dalam pemenuhan kebutuhannya, 49,3% berupa bahan makanan berasal dari luar daerahnya. Kondisi ini berdampak bagi lingkungan seperti meningkatnya emisi karbon kegiatan pengangkutan bahan makanan itu dari daerah asal ketempat tujuan.

 

Dari 6 indikator perilaku: konsumsi energi, membuang sampah, pemanfaatan air bersih, pemanfaatan bahan bakar, penyumbang emisi karbon dan perilaku hidup sehat, nilai terburuk adalah perilaku pemanfaatan bahan bakar yaitu level 0.28.

 

Muatan pokok penting PP yang bertalian :

  1. Memberi landasan lebih kuat bagi pemda dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dari berbagai aspek, legal formal, manajemen, teknis operasional, pembiayaan, kelembagaan, dan sumber daya manusia;
  2. Memberi kejelasan perihal pembagian tugas-peran seluruh pihak terkait pengelolaan sampah mulai dari kementerian/ lembaga di tingkat pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, pengelola kawasan sampai masyarakat;
  3. Memberikan landasan operasional bagi implementasi 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah menggantikan paradigma lama kumpul-angkut-buang;
  4. Memberikan landasan hukum yang kuat bagi pelibatan dunia usaha untuk turut bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah sesuai dengan perannya.

 

Untuk itu, KLH c.q. Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Jawa dan Pemkot serta Dunia Usaha menyelenggarakan acara ini sebagai wujud komitmen semua untuk pelestarian lingkungan dan mewujudkan LH yang lebih baik juga bermanfaat bagi kehidupan manusia.

 

Pada kesempatan ini, SesMenLH didampingi pejabat KLH dan perwakilan MURI meninjau pameran produk daur ulang di lokasi acara bersama Walikota Probolinggo dan menyaksikan penyerahan sertifikat rekor MURI untuk 3 (tiga) Kategori, yaitu : (1) Kategori Pemrakarsa; (2) Kategori Penyelenggara; dan (3) Kategori Sponsor Utama.

 

Yang menarik dari acara ini selain pecahnya rekor MURI untuk Peserta Terbanyak Pengrajin Daur Ulang sampah, juga komitmen Penyandang cacat. Melalui karyanya, para penyandang cacat berbuat untuk LH. Hal ini membuat pengunjung tertegun dan mendapatkan apresiasi dari SesMenLH.

 

Dalam sambutannya SesMenLH mengungkap, “Jika yang cacat  masih pro dan berjuang terhadap kebersihan dan berkarya untuk keberlangsungan LH, kita yang diberi kesehatan seharusnya dapat berbuat lebih untuk lingkungan hidup, mulailah dari diri sendiri”.

 

Pada saat yang sama pihak sponsor juga memberikan bantuan berupa Mobil Perpustakaan Keliling, dan Beberapa gerobak sampah. (http://www.menlh.go.id/pemecahan-rekor-muri-kerajinan-dari-bahan-daur-ulang-dengan-1141-peserta-terbanyak/)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version