Pria-wanita bagian dari penerus keturunan. Keindahan-kesempurnaan terjadi saat mahluk berbeda jenis ini berkumpul dan bercinta. Namun apa yang terjadi jika salah satunya ditiadakan? Seperti yang para peneliti takutkan yaitu mereka meramalkan bahwa Kaum pria akan Punah.
Peneliti genetika Universitas LaTrobe Australia, Prof. Jenny Graves menyatakan teori mencengangkan. Profesor di Emiritus Sekolah Riset Biologi Australian National University (ANU) itu mengatakan kromosom Y atau gen yang menentukan jenis kelamin laki-laki kurang stabil.
Setelah mengalami evolusi jutaan tahun, kromosom Y mengalami penyusutan jumlah gen. Sekitar 166 juta tahun yang lalu, kromosom laki-laki mempunyai 1.669 gen. Namun, pada saat ini, jumlah gen menyusut menjadi 45 gen saja!
Penyebabnya kromosom Y terdegradasi kromosom X, kromosom yang menentukan jenis kelamin perempuan. Kata Jenny, kromosom Y tidak stabil karena tidak bagus dalam perbaikan proses testis. “Terjadi mutasi, pembatalan, penyisipan dalam testis. Kromosom Y tidak bergabung ulang dengan sel telur yang sudah terseleksi.”
“Seleksi tidak berjalan baik,” jelasnya di sela seminar “Genom Aneh pada Hewan, Jenis kelamin dan Masa Depan Pria” di kedubes Australia, Kuningan, Jakarta, 21/8/13. Degradasi kromosom Y, terjadi alamiah, hanya mengalami penyimpangan. Ia menemukan evolusi kromosom jantan pada binatang yang berpola sama dengan yang terjadi pada kromosom lelaki.
Pola kromosom jantan pada reptil dan hewan berkantung (marsupial) maupun hewan lain, sama dengan manusia pria,” jelasnya. Perubahan yang terjadi dengan menyusutnya gen kromosom Y, konsekuensinya ada perubahan gen dalam penentuan kelamin lelaki, yang tadinya banyak, kini semakin menyusut.
Ia menambahkan, banyak gen dalam kromosom Y yang terdegradasi menjadi kromosom X. Dengan demikian, kromosom Y semakin lama semakin hilang karena evolusi tersebut. “Ya, jadi studi saya ini untuk melihat kemungkinan dalam jangka yang sangat panjang,” ujarnya.
Fungsi Kromosom Pria Punah, Jika Kawin Pasti Mandul
Jika masa mendatang fungsi kromosom pria punah, maka manusia yang menikah dipastikan akan beranak atau mandul.
Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Profesor Sangkot Marzuki menilai bahwa: “Evolusi kromosom biasanya akan saling berpasangan, namun karena kromosom Y mengalami pembelahan, kromosom itu akhirnya tidak dapat berpasangan dengan kromosom X.”
Sangkot berpendapat, kromosom Y yang menyusut tidak lantas membuat jumlah pria makin sedikit. Hanya populasi kromosomnya yang berkurang. “Pria itu gender yang tidak stabil. Yang makin kecil itu kromosomnya, karena gennya makin hilang. Hilang diambil kromosom lain. Kalau fungsi kromosom Y pindah ke yang lain, manusia yang kawin jadinya mandul,” tegas direktur Eijkman Institute itu.
Jika Pria Punah 5 Juta Tahun Lagi
Proses evolusi kromosom Y, sebagai penentu kelamin laki-laki, tak stabil. Jenis kelamin pria diprediksi akan punah dalam lima juta tahun lagi. Prof. Jenny mengungkapkan, dalam waktu lima juta tahun ke depan, dampak evolusi kromosom itu bisa jadi mengakibatkan punahnya kelamin pria.
Itu dapat terjadi kalau manusia masih ada 5 juta tahun lagi. Jadi belum pasti. Jenny mendasarkan pada perhitungan penyusutan kromosom Y. Sekitar 166 juta tahun yang lalu, kromosom Y mempunyai 1.669 gen. Namun, hari ini jumlahnya menyusut menjadi 45 gen saja. Artinya, per satu juta tahun, gen kromosom Y hilang 9,8 gen.
“Dengan hitungan ini, kromosom Y akan punah dalam 4,6 juta tahun mendatang, dan pria bisa punah,” jelas Jenny. Dia menyebutkan, penyebab merosotnya gen yakni mutasi, pembatalan, dan penyisipan sel secara terus menerus dalam testis. Menurutnya tempat testis berkembang menjadi lingkungan yang kurang baik bagi kromosom Y.
Dalam evolusi itu, gen potensial laki-laki yang dibawa oleh kromosom Y, banyak yang disalin ke kromosom X. Akibatnya, jenis kelamin laki-laki bisa menyusut di masa depan.
Ada Kemungkinan Muncul Spesies Hominid Baru
Jenny juga berspekulasi, bila nantinya manusia tidak punah, atau pria sangat sedikit, maka gen dan kromosom penentu jenis kelamin baru akan berevolusi. “Ini proses yang alamiah. Mungkin nantinya akan mengarah pada evolusi spesies hominid baru,” kata Jenny.
Presiden AIPI, menilai kemungkinan punahnya pria masih jauh. Pasalnya, belum tentu manusia bertahan hidup dalam lima juta tahun lagi. “Itu berkonsekuensi langsung kalau manusia bisa bertahan sampai lima juta tahun. Manusia kan baru berumur 200.000 tahun,” kata Sangkot moderator dalam seminar itu.
Namun demikian, bila nantinya manusia bisa hidup sampai lima juta tahun itu, punahnya kromosom Y berdampak dua kemungkinan. “Manusia hilang sama sekali atau ada spesies yang baru seperti manusia tapi bukan manusia,” katanya. (http://www.anehdidunia.com/2013/09/kaum-pria-akan-punah-benarkah.html)-FatchurR