Dari 13.000 pasar tradisional, Pasar Gede dan Pasar Nusukan adalah pasar berkategori terbaik bersama 16 pasar lain di Indonesia. Dua pasar tradisional di Kota Solo, Pasar Gede dan Pasar Nusukan, masuk dalam kategori pasar terbaik karena disiplin dalam aspek tertib ukur.
Penghargaan diberikan melengkapi penetapan Solo jadi Daerah Tertib Ukur dari Kementerian Perdagangan. Menurut Wamendag Bayu Krisnamurti, dari 13.000 pasar tradisional, Pasar Gede dan Pasar Nusukan merupakan pasar terbaik bersama 16 pasar tradisional lain di seluruh Indonesia.
“Pasar terbaik, tertib ukur karena kenyataannya sebagian pasar ada timbangannya yang salah bahkan belum diukur,” katanya saat menyerahkan penghargaan pada Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (16/10). Bayu memberi apresiasi pada Pemkot Solo yang dinilai punya kesungguhan tertib ukur.
Dia menyebut salah satunya dengan membukukan seluruh alat Ukur Takar Timbangan dan Perlengkapannya (UTTP) yang ada. “Ini bisa dicontoh. Pemkot dan pemilik usaha bersedia mengganti alat UTTP yang tak sesuai tera,” kata Bayu.
Dalam pembukuan itu diketahui ada 184.000 alat ukur, takar, dan timbangan di Solo. Ternyata baru 110.453 alat yang memiliki tanda tera sah. Sedan untuk 73.598 alat UTTP, belum sesuai ketentuan.
Dari yang belum sesuai, 603 alat disetel ulang dan 72.775 diganti baru oleh Pemkot dan pemilik usaha. ”Ini yang bikin Solo jadi istimewa. Mereka bersedia mengganti semua dengan yang baru,”. Bayu memahami, banyak pemda dan masyarakat menganggap tera UTTP sebagai hal yang tidak penting. Padahal, persoalan tera melingkupi empat aspek. Yaitu moral, sosial, ekonomi dan legal formal.
”Ada sanksi hukum yang bisa dikenakan karena melanggar tera ulang. Ini sesuai UU Nomor 38 2007 dan UU Nomor 2/ 1981 tentang Metrologi Legal Selain itu, persoalan tera ulang ini bisa berdampak pada peningkatan inflasi secara umum,” kata dia.
WaWali Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengatakan, awal 2012 pihaknya mulai mendata, tera dan tera ulang, di pasar tradisional dan di luar pasar. Pendataan itu diberlakukan pada 41.488 meteran air, 137.947 meteran listrik, 610 argo taksi, 74 pompa bahan bakar di pom bensin, dan 4.012 timbangan dan alat ukur lainnya. (http://www.beritasatu.com/nasional/78081-dua-pasar-tradisional-di-solo-terbaik-di-indonesia.html)-FatchurR