Tak beda jauh pengaruhnya bila susu formula yang ditambahi gangliosida dibanding air susu ibu (ASI), khususnya dalam perkembangan kognitif bayi. Adakah ini potensi susu formula menyamai kemampuan ASI ?
Penambahan (suplementasi) gangliosida dalam susu formula dengan kadar tinggi dikatakan dapat meningkatkan fungsi perkembangan kognitif (terkait dengan kemampuan berpikir) bayi, menyerupai fungsi kognitif bayi yang diberi ASI.
Demikian kesimpulan disertasi yang dipaparkan Dr.Dida Akhmad Gurnida, Sp.A(K), saat sidang ujian promosi doktor bidang ilmu kedokteran di Fakultas Kedokteran Program Pascasarjana Universitas Padjajaran, Bandung.
Walau tak beda jauh perkembangan kognitif antara bayi yang diberi susu formula plus gangliosida dengan bayi ber-ASI eksklusif, prof. DR. Dr. H.Ponpon S.Idjradinata, Sp.A(K) yang juga merupakan ketua tim promotor Dr.Dida, menegaskan bahwa ASI atau air susu ibu sebagai ciptaan tuhan, tetap saja tak terkalahkan dan tak tergantikan.
Apalagi penambahan gangliosida ini tidak berpengaruh terhadap IQ lokomotor, IQ interaksi sosial, serta IQ pendengaran dan bahasa. ASI adalah makanan bayi yang sempurna, kualitas-kuantitasnya. Melalui pemberian ASI yang baik dan benar, pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang bayi akan tercukupi hingga bayi berusia enam bulan.
Tak bisa disangkal lagi pemberian ASI adalah intervensi yang paling murah dan efektif untuk mengatasi masalah gizi kurang bahkan gizi buruk. Bagaimanapun, susu formula tetap tak akan bisa menyamai ASI. (sumber:gayahidupsehat 549; http://www.yakestelkom.or.id)-FatchurR