P2Tel

Belajar dari Buffet

Warren Buffet, investor saham yang paling top mengakui bahwa Ia 15% Fisher dan 85% Graham. Almarhum Philip Fisher adalah bapaknya konsep membeli saham yang tumbuh (growth), seperti
yang ditulisnya pada bukunya, Common Stocks and Uncommon Profits. Ia berpendapat ada beberapa perusahaan unggulan dan itu bisa ditemukan.
Perusahaan unggulan adalah perusahaan yang mampu tumbuh sales dan profitnya jauh diatas perusahaan-perusahaan dalam industry yang sejenis. Ia seolah berfilosofi, perusahaan yang demikian
bila bukan perusahaan yang mujur dan mampu atau perusahaan yang mujur karena mampu. Kata-katanya agak membingungkan tapi kemudian dijelaskannya bahwa perusahaan yang mujur dan mampu
adalah perusahaan yang dari awal, produknya bagus, manajemennya kuat dan beruntung karena banyak factor luar yang kebetulan disadari atau tidak disadari mendukung.

 

Contoh yang mungkin cocok dengan maksud Fisher adalah Aqua, perusahaan air botolan. Sedang yang kedua, perusahaan yang mujur karena memang mampu, adalah perusahaan yang mungkin dari awal tidak memproduksi produk unggul, namun manajemennya begitu piawai sehingga mampu memasarkan dan menempatkan menjadi produk yang disukai.
Perusahaan yang diincar Fisher adalah perusahaan yang manajemenya bagus dengan intergritas yang tinggi, mengembangkan produk masa depan, divisi risetnya tangguh, organisasi marketing dan salesnya mapan. Tentu saja sales dan profitnya tumbuh tinggi.
Siapakah Philip Fisher? Tahun 1931 ia mendirikan perusahaan pengelola keuangan Fisher & Co dan mengelolanya sampai ia pension tahun 1999 pada usia 91 tahun. Perusahaannya ini kemudiaan tercatat sebagai perusahaan yang menghasilkan keuntungan luar biasa kepada para pelanggannya.

 

Analis saham yang tidak menyukai publisitas ini dijuluki oleh majalah Morningstar sebagai, “one of the great investors of all time”. Saat ditanya anda piawai dalam memilih saham untuk dibeli, namun saat kapan anda menjual saham itu?

 

Hampir tidak pernah, jawabnya. Salah satu pilihannya adalah perusahaan radio kecil yang kemudian tumbuh menjadi raksasa, Motorola. Dibeli tahun 1955 dan di milikinya sampai akhir hayatnya. (Sadhono Hadi; Creator of Fundamen Top40; Visit http://fundamen40.blogspot.com; http://rumahkudidesa.blogspot.com)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version