P2Tel

Kebahagiaan itu tersembunyi

Kebahagiaan itu tersembunyi dalam keseimbangan (moderation). Bahagia…. bukan soal keinginan yang banyak, Engkau boleh menginginkan apa saja, tapi jangan sampai terpenjara oleh keinginan. Jika keinginanmu tidak membahayakan orang lain dan dirimu, perjuangkanlah; tapi jika niatmu buruk, imbangilah dengan melakukan perbuatan baik untuk membunuh angkara.
Tidak mengapa sesekali engkau harus makan makanan yang tidak sehat jika tak ada pilihan,
tetapi imbangilah dengan lebih banyak makan makanan yang sehat di saat lainnya sehingga tubuhmu punya kekuatan untuk membersihkan zat2 yang buruk di tubuhmu. Demikian, engkau telah menjaga keseimbangan tubuh yang sehat.
Kadang engkau harus berteman dengan semua jenis manusia, termasuk yang jahat, yang dengki, dan berhati busuk. Tak mengapa, asal engkau tak lupa memperbanyak teman2 yang baik budi bahasanya, supaya kebaikan dan cara hidup sukses mereka menghapus pengaruh buruk dalam pergaulanmu…. Itulah keseimbangan.
Tak ada yang salah jika engkau senang berhura-hura, riuh-ramai bersama teman2 yang glamour; tetapi jangan lupa sisihkan waktu untuk sendiri dan hening, supaya engkau tidak lupa dari mana asalmu, dan tetap sadar di mana engkau berpijak….. Itu juga tentang keseimbangan.
Makan makanan yang paling kau sukai itu baik; tetapi jika terlalu banyak engkau memakannya, engkau akan kehilangan rasa dan jadi muak, bukan? Jadi kembali, engkau harus tahu diri dalam menjaga keseimbangan.
Sama saja halnya dengan berat badanmu; jika jarum timbangan terlalu berat ke kiri, itu tandanya engkau terlalu kurus. Dan jika terlalu jauh bergerak ke kanan, itu tandanya engkau terlalu gendut! Hingga engkau tak sampai hati untuk melihat jarum timbangan.

 

Usahakanlah jarum timbangan selalu berkisar di pertengahan berat idealmu…. Itu juga suatu upaya menjaga keseimbangan. Dan ketika hidupmu terpelihara dalam batas yang seimbang hampir di setiap sisi hidupmu; aku yakin, engkau sudah memeluk kebahagiaan dalam dirimu.
Surga itu gak jauh kog, hanya tersembunyi di sekitar timbangan. (Justinus Darmono)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version