P2Tel

Mengintip Cipta gelar

Memenuhi janji pd p ZAR, ini cerita singkat anakku ke Kampung Adat tertua di Jabar, yakni Kasepuhan Cipta Gelar (CG) yg terletak di Gunung Halimun, Sukabumi. (Aku sendiri sesuai yang kukatakan belum dapat ikut karena kondisi baru sembuh.

Dari Pelabuhan Ratu ke CG waktu tempuh mobil standar 4-5 jam dengan medan jalanan gunung berbatuan. Kalo potong kompas bisa ditempuh 1-2 jam dengan motor atau mobil, tapi tidak disarankan bagi yang bukan ahli off road.

Selama dilokasi, tamu pria diwajibkan minimal berikat kepala (udeng?) syukur berbaju pangsi dan yang wanita diwajibkan berkain samping/sinjang (bisa pinjam/beli disana). Tamu yg berniat tidak baik, biasanya ada saja masalah dijalan, apalagi yang suka mempolitisasi situasi.

Melalui perantara, yg dikenal sebagai ‘Patih’nya, tamu akan dipersiapkan untuk prosesi pertemuan dengan ketua adat/raja. Syarat pertemuan yakni bawa barang sebagai pnghargaan kepada ketua yg diberikan saat pertmuan dimaksud. Bisa berupa rokok Djarum (kesukaannya), alat IT seperti modem, flash disk, apa saja. Tapi dengan rokok 1 slov + uang sebagai simbol sudah cukup.

Abah Anom, ketua adat lama yang wafat dan digantikan anaknya Abah Ugi yang masih muda dan hobby IT. Dia yang bawa penduduk ber internet-minded, membuat generator tenaga air namun sekalipun melek teknologi, dia tetap taat pada adat dan menjadikan kampung CG mandiri bidang pangan.
Hasil panen padi berlebih tapi tidak boleh diperjual belikan. Karenanya dilumbung bisa dilihat ada padi yang umurnya tahunan, dengan tetap enak bila dimasak.

Biaya nginap termasuk makan prasmanan 3x sehari, hanya Rp.100 rb/hr (lokasi penginapan terpisah antara pria dan wanita dengan toilet higienis yang sudah modern). Saat makan, tidak ada meja, ngampar, dan sesuai adat piring harus tetap ditaruh tidak diangkat tangan.

Udara gunung Halimun sejuk cenderung dingin, shg sebaiknya pd malam hari tamu pakai baju hangat berlapis. Kegiatan tamu, bisa membaur dg kegiatan penduduk, bertani, berkebun atau jalan2 asal minta izin dan sebaiknya dg teman.

Setiap tgl 14 bln Jawa/ Islam, (bulan purnama), ada acara yang dapat dinikmati. Namun diwaktu lain , masih banyak juga acara adat untuk dilihat, seperti : serentaun, menghormati dewi padi, nyereuh, dan nyuci benda pusaka.

 

Khusus pada acara cuci benda pusaka, tamu tidak dianjurkan ambil gambar. Ada cerita mistis, camera seorang jurnalis stasiun TV tiba2 rusak karena ambil gambar sesumputan (sembunyi2) saat acara berlangsung. Makanya jangan sok paparazi disini.

Sajian foto ini untuk sekedar gambaran tentang lumbung padi, Abah dan istri serta kabut Halimun, monggo, selamat menikmati. Maaf kurang lebihnya.Wass. (Sunarto SA)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version