P2Tel

Mengintip Rumah makan Padang

Masakan Padang termasuk masakan yang bisa dihidangkan kapan saja. RM Padang menawarkan jenis masakan seperti rendanggulai gajebosoto Padangdendeng balado, dan gulai kepala ikan kakap serta sambal balado.

 

Banyak RM Padang yang mengimpor bahan dari ranah Minang. Pengelola RM Padang juga mempertahankan keaslian rasa “Minang” dengan menggunakan koki dari Sumbar. Setidaknya minta bantuan orang Sumbar untuk mengontrol mutu masakan. Beberapa pengelola RM mempertimbangkan tabiat lidah konsumen di luar komunitas Minang, misalnya mengurangi tingkat kepedasan.

 

Penentuan lokasi tempat usaha bagi rumah makan masakan padang merupakan langkah utama untuk menentukan dapat sukses atau tidak usaha ini. Pada umumnya manajemen rumah makan Padang dikelola oleh keluarga atau kaum kerabat sekampung.

 

Pengelola rumah makan Padang banyak menganut falsafah Minang yang demokratis, seperti berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, hal ini terlihat dari pembagian keuntungan yang dibagikan setiap seratus hari kerja, dengan sistem bagi hasil berdasarkan indeks prestasi.

 

Cara seperti ini, akan mendorong karyawan untuk berprestasi, mereka akan berusaha melayani tamu sebaik-baiknya agar tamu mau datang kembali. Sistem bagi hasil seperti ini menjadikan karyawan merasa ikut memiliki perusahaan.

 

Untuk memahami pengelolaan rumah makan, setiap karyawan harus melewati proses pengkaderan lengkap khas rumah makan. Biasanya karier mereka dimulai dari pencuci piring, kemudian meningkat sebagai penyiap makanan, pelayan tamu, kasir, hingga menjadi manajer.

 

Pelayan rumah makan Padang kebanyakannya pria. Pelayan rumah makan Padang mempunyai keunikan dalam menyajikan hidangan. Mereka akan membawa sejumlah piring hidangan secara sekaligus dengan bertingkat-tingkat/bertumpuk-tumpuk dengan kedua belah atau sebelah tangan saja.

 

Hal ini merupakan atraksi yang cukup menarik bagi para pengunjungnya. (http://fraseserbaserbi.blogspot.com/2011/08/ragam-makanan-padang.html)-FatchurR

 

Dengan harapan khasanah wawasan tentang RM Padang, makin bertambah, berikut lanjutannya :

  1. Tambuh Ciek : Kata “Tambuah Ciek” (bahasa Minang) berarti “tambah satu” adalah kata yang umum disebut para konsumen RMP kepada pelayan untuk meminta tambahan nasi yang disajikan dalam piring kecil. Tidak hanya orang minang yang fasih “Tambuh Ciek”. Orang dari daerah lain banyak yang fasih mengatakan kata yang sangat ampuh mengobati lapar

 

  1. Pelayan yang membawakan banyak piring berisi makanan di tangannya :
    Hal ini memang tidak akan kita temukan di semua Ruamah Makan Padang, karena cara penyajian seperti ini biasanya ada di Rumah Makan Padang yang besar dan atau yang ada bener2 di Sumatera.

 

  1. Semua Menu akan dihidangkan meskipun kita tidak memesannya. : Sama seperti Pelayan yang membawa banyak piring Makanan tadi, hal ini hanya akan kita temukan di RMP tertentu, karena makanan yang di bawa pelayan tadi akan dihidangkan semua di atas meja. Jadi kita tidak perlu memesan. Tinggal duduk, maka makanan akan dengan sigap “disajikan” ke meja kita

 

  1. Kerupuk Merah.
    Kerupuk merah atau biasa disebut “kerupuk padang” biasa disajikan sebagai pelengkap masakan tertentu, seperti Lontong Padang dan Soto Padang. Tidak disemua RMP kita bakal menemukan kerupuk merah, karena tidak semua RMP yang menyajikan soto dan lontong.

 

  1. Gulai Paku
    Mungkin kita baru denger istilah gulai paku. Gulai Paku adalah masakan khas minang yang di masak untuk sayur lontong dibuat dari tumbuhan pakis (pakis = paku dalam bahasa minang) yang biasanya di temukan di pinggir sungai, jadi sama seperti kerupuk merah Gulai Paku bakal anda temukan di RM Padang yang Menyajikan Lontong Padang
  2. Kalau di bungkus nasinya bakal lebih banyak
    Seperti yang kita tau kalau beli nasi Padang itu akan lebih banyak jika dibungkus. Konon, kalau kita tidak secara spesifik bilang nasinya cukup 1 porsi, maka semua pesanan bungkus dianggap pesan makanan dengan nasi 2 porsi. Seharga 1 Kg beras. Konon juga keuntungan RMP terbesar ya dari nasi ini. Jangan bilang2

  1. Foto orang tua yang memakai peci dan menyandang sarung
    Banyak teman yang nanya itu foto nya sapa. Konon, itu adalah foto Ungku Saliah, yaitu seorang ulama besar di Padang Pariaman yang katanya beliau sakti. Ada cerita kalau beliau bisa mendatangi beberapa pengajian sekaligus pada waktu bersamaan. Biasanya RMP yang memajang foto beliau pemiliknya adalah orang Padang Pariaman. (Agus Suryono@KasKus)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version