P2Tel

Memaknai kebahagiaan

Menjelang berakhirnya MUNAS VII P2TEL dan ditengah padatnya acara, pada tanggal 11/12/14 seorang Motivator MUCHTAR AF yang Pensiunan TELKOM, dialokasikan kesempatan untuk berbagi tentang KEBAHAGIAAN kepada peserta MUNAS sebagai berikut :

Makna kebahagiaan bagi tiap orang, tidak selalu sama, masing2 memiliki pemahaman dan pengertian berbeda. Namun, kebahagiaan sering dipersepsikan sebagai keberhasilan sesuatu yang diinginkan, berupa kesuksesan atau kesempurnaan hidup. Orang sakit mengira, kebahagiaan ada pada kesehatan. Orang miskin mengira, kebahagiaan ada pada kekayaan. Rakyat jelata mengira, kebahagiaan ada pada kekuasaan. Padahal tidaklah demikian.

Kebahagiaan yang hakiki ternyata ada pada hati orang2 yang senantiasa bersabar dan bersyukur. Sejatinya tidak ada kesempurnaan yang bisa membuat kita bahagia, tetapi kebahagiaan membuat hidup kita akan terasa sempurna. Setiap harapan dan kenyataan sebenarnya dapat membuat kita bahagia, karena diri kita lah yang bisa menentukan, menjadi sumber, dan merasakan kebahagiaan. Kalau demikian, apakah arti kebahagiaan yang sesungguhnya ?

Dulu saya menyangka, setelah pensiun saya akan punya banyak waktu. Saya berangan-angan bahwa hari hari panjang yang saya lalui akan saya habiskan dirumah bersama keluarga, atau berlama lama didalam masjid untuk meningkatkan kualitas ibadah karena sering terabaikan. Saya akan banyak beramal saleh dan dapat berinteraksi dengan masyarakat. Itu angan-angan sebelum saya memasuki masa pensiun. Namun, apa yang terjadi kemudian?

Ditengah kesibukan kerja, terkadang kita lupa menyisihkan waktu untuk merenung tentang arti sebuah kehidupan yang tengah kita jalani dan kearah mana kita akan menuju. Merenung, berarti sejenak kita berpikir secara mendalam dengan menjernihkan hati dan pikiran. Dengan merenung, kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang pernah kita lalui, merefleksi, instrospeksi, dan evaluasi diri, kemudian membuat keputusan, atau berpikir lain dalam konteks lebih positip.

Saya baru menyadari, meningkatkan kualitas ibadah sebaiknya dilakukan sedini mungkin, jangan menunggu datangnya pensiun. Kalau harus menunggu pensiun, dikhawatirkan timbangan amalnya sedikit. Jangan2 malah tidak cukup untuk bekal di akhirat. Waktunya sudah terlambat.

Lalu bagaimana cara memaknai kebahagiaan bagi seorang pensiunan? Namanya pensiunan, berarti Anda sudah masuk kedalam Zona Nyaman, Zonanya orang-orang yang sudah terbebas dari target dan berbagai aturan.

Jika anda sudah merasa puas hidup di Zona Nyaman, artinya Anda sudah berada digaris finis. Tidak ada lagi yang harus Anda perjuangkan. Bahkan impian-impian yang pernah Anda miliki dulu, bisa jadi sudah terlupakan. Anda akan malas mencoba sesuatu yang baru, apalagi berspekulasi dengan usaha yang bisa mendatangkan penghasilan. Padahal, orang bekerja boleh saja pensiun, tetapi yang namanya penghasilan tidak boleh ada pensiunnya.

Sekarang adalah kenyataan, esok adalah harapan, sedangkan pensiun sejahtera adaalah pilihan. Karena itu, jika Anda masih ingin tetap Survival, Anda harus berani meninggalkan Zona Nyaman tersebut. Bukan beraarti kehidupan Anda menjadi tidak nyaman, tetapi menjadikan diri Anda sadar bahwa kehidupan yang lebih baik harus Anda ciptakan.

Ketika Anda ingin mendapatkan kebahagiaan, tetapi Anda berasumsi tidak mungkin memilikinya, maka pikiran Anda akan merespon dengan cepat untuk membuktikan bahwa Anda benar benar tidak bahagia.

Semakin Anda mencari, semakin jelas dalam pikiran Anda bahwa Anda tidak layak mendapatkannya. Sehingga menjadi pencarian tiada akhir, atau akhirnya Anda putus asa dan memutuskan bahwa Kebahagiaan itu tidak ada. Kalaupun ada, ternyataa bukan untuk Anda.

Berhentilah mencari kebahagiaan diluar Anda. Ketika Anda mau berhenti dari kesibukan mencari kebahaagiaan ditempat lain, atau ketika Anda mau berserah diri kepada TUHAN, Insya Allah kebahagiaan akan muncul dari dalam diri Anda sendiri. Semua hal yang membuat kita tidak merasa bahagia sebenarnya juga bersumber dari diri kita sendiri. Mengapa ini bisa terjadi?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu sederhana. Jika kekayaan tidak membahagiaan orang-orang kaya, dan kemiskinan juga tidak membuat sedih orang-orang miskin, maka kebahagiaan tidak harus dari sesuatu yang bersifat materi. Jika Anda kalah dalam besarannya, maka menanglah dalam nilainya.

Yakinlah kebahagiaan juga tersedia bagi sahabat yang sekarang sedang menangis batinnya, menjerit karena merasa disakiiti hatinya, diperlakukan tidak adil dan tidak dipedulikan lagi nasibnya. Mereka itulah para pejuang yang sedang dilupakan. Bersabarlah sahabatku. Banyak-banyaklah bersyukur.

Hidup adalah ujian, dan keikhlasan adalah enerji tertinggi yang akan memotivasi diri untuk bersinerji dengan kesabaran dan rasa syukur tersebut. Hidup ini memang akan lebih indah jika kita mau bersyukur, menjadi orang yang Saleh dan banyak berbuat kebaikan.

Adakalanya yang terindah bukanlah yang terbaik dan yang sempurna juga tidak menjanjikan kebahagiaan. Tetapi ketika kita bisa ikhlas dalam berbagi dan dalam menerima kekurangan, itulah kebahagiaan. Alangkah indahnya hari ini jika kita awali dengan wajah cerah dan senyum yang tulus. Insya Allah hidup kita akan bahagia. (11-Desember-2014; Muchtar AF; muchtar_af@yahoo.com)

(Kegiatan yang bersangkutan dapat dilihat di Google.com/youtube.com; www.startc.co dan www.muchtar-af.blogspot,com)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version