P2Tel

Telkom resmikan Jakarta Digital Valley

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai jembatan antara para teknopreneur atau pengembang aplikasi dengan pasar atau industri sebagai penyerap atau pengguna aplikasi, Telkom meluncurkan Jakarta Digital Valley.

“Untuk mendukung perkembangan industri digital kreatif di Indonesia, Telkom kembali membangun digital valley,” kata Indra Utoyo, Plt. Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) saat peluncuran Jakarta Digital Valley (JakDiva) di Menara Multimedia Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Menurut Indra, pembangunan Jakarta Digital Valley terutama ditujukan untuk mengembangkan industri kreatif berbasis ICT (information dan communication technology). Sebelumnya, Telkom sudah memiliki Digital Valley di dua kota, Bandung dan Yogyakarata.

“Kita wujudkan kehadiran Digital Valley yang didukung Telkom itu hadir di tiga kota dan didukung dengan 20 Digital Innovation Lounge (DiLo) di 20 kota dalam waktu dekat ini,” ujar Indra.

Jakarta Digital Valley memiliki daya tampung 50 developer dengan luas 500 meter persegi dan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung yang nyaman bagi para pengembang untuk melakukan ideation, kreasi, dan inovasi berbagai solusi ICT.

Seluruh fasilitas tersebut akan didukung oleh perangkat server sebagai penunjang inkubator solusi aplikasi dan konten dalam bentuk application store, mobile cloud, dan solusi enterprise.

“Jakarta Digital Valley akan memberikan advokasi dan bimbingan yang dilakukan oleh Indigo Accelerator dengan Silicon Valley Mindset, baik dari segi teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi,” kata Indra.

Indra juga mengatakan bahwa dalam dua tahun ke depan aplikasi-aplikasi dan konten-konten kreatif dari Jakarta Digital Valley diharapkan sudah membanjiri toko aplikasi di berbagai platform yang populer di masyarakat dan menjadi tren di kalangan first adopter, seperti Android, Blackberry, dan iPhone.

Peluncuran Jakarta Digital Valley tersebut dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom yang juga penggagas Digital Valley dan DiLo.

“Pemerintah sangat mendukung munculnya pusat-pusat Digital Valley di kota-kota besar di Indonesia karena hal tersebut sejalan dengan visi pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa,” ujarnya.

Lebih lanjut Arief Yahya mengatakan, inisiatif Telkom untuk mendukung industri kreatif nasional tersebut diharapkan dapat menjadi wujud optimisme baru dan memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan pariwisata di Indonesia khususnya dan masa depan bangsa dan negara pada umumnya.

“Pemerintah berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara,” kata Arief Yahya. (Sumber: ANT ; Editor: Reza Wahyudi ; http://tekno.kompas.com/read/2014/11/26/12130087/telkom.resmikan.jakarta.digital.valley)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version