Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mencanangkan program E-Sabak bagi para siswa. Program E-Sabak adalah proses pembelajaran menggunakan tablet.
Anies meyakini program ini bakal mampu mengurangi biaya kebutuhan para siswa akan buku.
Rektor Paramadina berusia 45 tahun ini percaya program E-Sabak, selain lebih murah, juga tetap memiliki kualitas. Anies menekankan untuk kegiatan tulis-menulis, para siswa masih tetap menggunakan kertas. Program E-Sabak sebenarnya pernah digagas pada kementerian sebelumnya.
Pada 2011, Kemendikbud menjalin kerja sama dengan PT Telkom. Secara konsep, program kali ini kurang lebih sama. Perbedaannya, program kali ini tampak lebih serius dan lebih inovatif. “Saat ini, program telah mulai dicoba pada SMA. Untuk ke depannya, penerapan program ini dimulai dari daerah-daerah terpencil.
Pada fase ini, kita fokus pada daerah-daerah yang tertinggal,” kata Anies di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Rabu (7/1).
Lebih lanjut, Anies menjelaskan ketimpangan akses pendidikan dapat dikurangi dengan penerapan konsep 3T yang meliputi terdepan, terluar, dan tertinggal, yang meliputi wilayah Papua, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. (Penulis: Maria Fatima Bona/ED; http://www.beritasatu.com/pendidikan/238783-mendikbud-canangkan-program-esabak.html)-FatchurR