Rekan-2 Pensiunan Telkom.
Berikut ini kami sampaikan selingan rohani yang berjudul tersebut :
Ladang Amal memang bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja, utamanya bagi ummat Islam, yang implementasinya dapat dilakukan apakah dengan cara Infaq, Shodaqoh, Zakat, Wakaf dan Hibah, berbentuk uang, aset.
Bahkan berbuat kebaikan, dan hanya sekedar buah pemikiran yang dapat memberi manfaat kepada sesama. Kita tinggal pilih yang kita inginkan dan kemampuan kita dalam membangun Ladang Amal. Yang penting bukan besaran perbuatannya, tetapi niat dan keikhlasan dalam melakukannya.
Banyak kisah tentang Fadilah Ladang Amal yang dapat di baca, di kaji, di renungkan dan diamalkan, diantaranya adalah kisah tentang 3 Orang pemuda Sholeh yang terjebak dalam sebuah Gua, sebagaimana Firman Allah SWT, dalam Q S. Al –Kahfi ( 18 : 9 – 26 ) , yang maknanya hanya dengan me-ngingat-2 kebaikan yang pernah dilakukan , dan dengan idzin Allah SWT, gua yang semula tertutup rapat menjadi terbuka.
Kun Fayakun, Jadilah, maka jadilah ia. Tidak ada kata terlambat, mari kita ber-lomba-2, berinvestasi dalam Ladang Amal, dengan kemampuan financial yang kita miliki atau dengan berbuat kebaikan bagi sesama sebagaimana Firman Allah,SWT, dalam QS. Al- Ahzab ( 33 : 29 ) :
Wain kuntunna turidnalaaha warasuulahuu waddaral aakhirata fainnallaha adda lilmuhsinaati minkunna ajran aziimaa, yang artinya : ”Dan jika kamu menghendaki ( keridaan ) Allah dan Rasul-Nya dan ( kesenangan ) di kampung akhirat, maka sesungguhnya Allah telah menyediakan bagi orang-2 yang berbuat baik diantara kamu pahala yang besar”.
Demikian juga dalam QS : Ar – Rum ( 30 : 38 ) : Fa’ati Zalqurbaa Hqqahu Walmiskiina Wabnas Sa’biili, Zaalika Khairullillazina Yuriiduuna Wajhallahi, Wa ulaaika humul muflihun, yg artinya : ”Maka berikanlah haknya kepada kerabat yang terdekat, dan orang-2 miskin dan orang-2 yang terlantar dalam perjalanan.
Demikian itu lebih baik bagi orang-2 yang menghendaki keridaan Allah, dan mereka itulah orang-2 yang beruntung”. Dan juga dalam QS. Fatir ( 35 : 29 ) : Innal laziina yatluuna kitaballahi wa aqaamussalaata Wa anfaquu mimmaa razaqnaahum sirran wa’ alaniyatan yarjuuna tijaaratanb lan tabur.
“Orang-2 yang ( selalu ) membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang telah Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-2 dan terang-2 an, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi”.
Dan juga dlm QS. Al- Fatir ( 35 : 10 ) : Man kaana yuruiuidul izzata falillaahil izzatu jami ‘aan, ilaihi yas’adul kalimut tayyibu wal’ amalus saalihu yarfa’uhu, wallaziina yamkuruunas sayyi’ati l lahum azaabun syadiid (un )! Wamakru ulaa’ika huwa yabuur (u ), yg artinya :
”Siapa yg menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemulian itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-2 yang baik dan amalan yang saleh dinaikkan kepada-Nya. Dan orang -2 yang membuat tipu-daya kejahatan, bagi merekalah azab yang keras, dan tipu-daya mereka itu akan hancur” .
Juga dalam QS. Fatir ( 35 : 32 ) : Summa aurasnal kitabal lazinnastafainnaa min ibaadinaa, faminhum zaalimun linafsih(I),waminhum muqtasid(un), waminhum sabiqun bi’iznillah(I),zalika huwal fadlul kabiir (u). ”Kitab itu Kami wariskan kepada orang-2 yang Kami pilih diantara hamba-hamba Kami, maka diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu dengan berbuat kebaikan dengan izin Allah. Demikian itu adalah karunia yang (amat) besar.
Dalam QS. Saba ( 34 : 37 ) : Wamaa amwaalukum walaa aulaadukum billatii taqarribukum indanaa zulfaa illaa man aamana wa`amila saaliha (n), fa` ulaa`ika lahum jazaa`ud di` fi bimaa `amiluu wahum filgurufaati aaminuun : ”Sekali-kali bukankah harta dan bukan ( pula ) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun ; tetapi orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan yang telah mereka kerjakan, dan mereka aman sentosa di tempat yang g tinggi ( dalam surga ).
Demikianlah secercah kisah amal perbuatan ladang amal yang tersirat dalam Kitab Suci Al-Qur’an Nul Karim, yang bila dibaca, direnungkan dan diamalkan akan memberi manfaat kepada kita, tidak hanya dalam menjalani kehidupan di dunia, juga bekal kehidupan di akhirat. (Salam – Moeljadi)