P2Tel

Ceritera lain kesemutan

Kesemutan punya cerita tak biasa bila disertai gejala lain, seperti kejang, muntah, sakit kepala, gangguan penglihatan atau pendengaran. Kesemutan bisa menjadi gejala adanya kerusakan pembuluh darah pada diabetes atau tanda stroke ringan akibat sumbatan pembuluh darah di otak.

 

Keluhan ini dirasakan seseorang selama berhari-hari, sebelum akhirnya ia didiagnosis terkena diabetes dengan kadar gula darah sudah melebihi 600 mg/dl. Pada diabetes melitus, darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang, sehingga terjadi kesemutan. Namun, kondisi ini bisa diatasi dengan kontrol kadar gula darah dan obat seperti gabapentin, juga vitamin B1 dan B12.

Jika kesemutan terkait penyakit stroke, biasanya disertai gejala lain berupa lambuh separuh badan, rasa bebas separuh badan, buta sebelah mata, kesulitan bicara, pusing, atau penglihatan ganda dan kabur. Gejala-gejala ini berlangsung beberapa menit saja, kurang dari 24 jam.

Biasanya terjadi waktu tidur atau baru bangun tidur, tapi harus ditangani secara serius karena dapat berkembang menjadi stroke berat. Kesemutan bisa dialami pasien jantung karena komplikasi jantung dengan saraf, misalnya pada pasien jantung yang tengah menjalani operasi pemasangan klep.

Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel yang kemudian terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi embolic cerebral. Bila sumbatan di otak intu mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Kalau daerah yang mengatur sistem motorik terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.

Ada juga kesemutan yang didahului flu berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari menjalar sampai pusar, terasa tebal, hingga akhirnya pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita pun menjadi sulit berjalan.Ini berarti sumsum tulang belakang kena radang akibat infeksi virus.

Biasanya karena cytomegalovirus, penderita tak dapat mengontrol buang air kecil, buang air besar juga sulit. Meski demikian, penyakit yang dinamakan myelitis (radang sumsum tulang belakang) ini dapat sembuh total, tergantung kerusakannya. Bisa juga pulih sebagaian, meski ada yang sampai lumpuh.

Rematik juga bisa menimbulkan kesemutan atau rasa tebal akibat sendi pada engsel semisal pergelangan tangan berubah bentuk, sehingga saraf terjepit. Gejala kesemutan ini juga akan hilang sendiri bila rematik sembuh.

Kesemutan juga bisa merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan karbondioksida dalam paru-paru.

Gejala lain yang sering dijumpai berupa kejang pada tungkai, sulit tidur, emosi labil, rasa takut, lemah, lesu, sakit kepala sebelah atau migrain, hilang kesadaran. Sindrom Guillain-Barre juga memiliki gejala kesemutan di sekujur tubuh, terutama unjung jari-jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.

Penyakit yang sedang berkembang di sejumlah negara ini ditandai pula gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas.Kalau tidak cepat ditangani, kondisi pasien cepat memburuk, sehingga terjadi pneumonia, sesak napas, atau lumpuh seluruh tubuh. Untuk menghindarinya, daya tahan tubuh harus diperkuat.

Kesemutan merupakan sensasi spontan yang abnormal pada persarafan. Secara normal manusia bisa merasakan sensasi setelah ada rangsangan atau stimulus, misalnya rabaan, sentuhan, tekanan, dan nyeri.Kesemutan sensasinya muncul spontan tanpa stimulus.

Bisa berupa rasa panas seperti terbakar, tidak enak, kesemutan, dan seperti ditusuk-tusuk.Gejalanya bisa dijumpai pada berbagai penyakit yang mengenai saraf, terutama di bagian perifer. Kesemutan sebagai gejala penyakit adalah tahap awal dari proses hilangnya rasa.

Kalau tahap ini terlampaui, gejala meningkat ke hypaesthesia (baal) sampai akhirnya terjadi anaesthesia (mati rasa). Ketika mengalami gejala kesemutan tanpa disertai penyebab jelas misalnya tertindih, apalagi disertai gejala lain, segera periksa ke dokter. Karena semakin cepat direspon, pemulihannya akan semakin mudah dan cepat.

Keterlambatan penanganan bisa menyebabkan kondisi semakin parah.Bisanya ditandai kondisi baal dan hilang rasa. Kesemutan akan hilang bila kasus yang dideria ditangani lebih dahulu. Menghadapi pasien kesemutan, dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, perkembangan kesemutan, dan apakah ada gejala lain.

Mungkin terjadi kejang, muntah, kelumpuhan, atau pusing kepala.Terjadinya pada saraf tepi, otot, sumsum tulang belakang, atau otak. Semua itu dicari untuk menentukan penyebab, yang selanjutnya akan memudahkan menentukan penanganan yang tepat.

Bila disebabkan penyakit tertentu, tentu penyakit itu harus dibereskan dulu.Untuk kasus sederhana misalnya karena saraf terjepit atau akibat trauma, selain obat seperti kortikosteroid, dokter biasanya memberi vitamin B kompleks dan B12. (Sumber : Gaya Hidup Sehat Edisi 599dan http://www.yakestelkom.or.id/index.php?option=article&id=236)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version