Liputan6.com, Jakarta-Telkom bekerjasama dengan berbagai pihak, kian agresif mendukung Indonesia menjadi poros maritim dunia. Untuk tahun ini, perusahaan pelat merah itu akan semakin banyak mengimplementasikan infrastruktur dan layanan berbasis teknologi informasi.
Tiga program Telkom untuk mengelola sektor maritim adalah Maritime Logistic, Maritime Fishery dan Maritime Defense. Masing-masing untuk infrastruktur pelabuhan, kampung nelayan, dan pulau terluar Indonesia.
Program yang dimulai sejak 2014 itu akan dilanjutkan pada tahun ini. Bahkan jumlah pelabuhan, kampung nelayan, dan pulau terluar yang diimplementasikan Infrastructure & Communication Technology (ICT) lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa pada tahun lalu program Maritime Logistic sudah diimplementasikan Broadband Ports di 6 pelabuhan utama Indonesia, yaitu Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong. Implementasi Broadband Ports ini dilengkapi layanan Connectivity dan ICT termasuk menggelar fiber optik, WiFi dan penguatan sinyal selular Telkomsel.
Untuk rencana pengembangan pada 2015, Telkom akan menggelar Broadband Ports di 18 pelabuhan lainnya dengan nilai investasi berkisar Rp 5 milyar per port dengan total anggran Rp 90 miliar. 18 port itu tersebar di Pelabuhan Banda Aceh, Pelabuhan Pangkal Pinang, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Padang, Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Banjarmasin dan Pelabuhan Pontianak.
Sisanya adalah Pelabuhan Palangkaraya, Pelabuhan Maloy, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Kupang, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Halmahera, Pelabuhan Jayapura dan Pelabuhan Merauke.
Awalludin mengungkapkan, implementasi teknologi di Indonesia belum besar dibandingkan sejumlah negara lain. Dengan Broadband Ports ini, Telkom dengan sejumlah pihak bekerjasama mewujudkan pelabuhan modern guna menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Kawasan pelabuhan sangat penting, tapi banyak tantangannya karena pelabuhan memiliki banyak ekosistem seperti pelabuhan, transportasi, hingga pelaku usaha. Tapi prosesnya masih banyak yang manual atau tradisional,” kata Awalludin dalam acara Kick Off Penggeleran 18 Broadband Port, di SCBD Jakarta, Rabu (18/2/2015).
Sedangkan untuk program Maritime Fishery akan diperluas melalui digitalisasi 100 Kampung Nelayan. Sedangkan program Maritime Defense akan diperluas dengan penyediaan fasilitas telekomunikasi di 25 pulau terluar, antara lain Batu Berhanti, Batu Mandi, Benggala, Damar, Itu Kecil, Karimun Kecil, Kepala dan Mangkai.
Adapun dalam kesempatan ini, juga dilakukan Nota Kesepahaman Kerjasama Penyediaan ICT antara Telkom dengan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Pelindo I, TNI AL dan KPL Mina Sumitra sebagai bentuk dukungan Telkom untuk pengembangan ICT di sektor maritim Indonesia. (din/dew; http://tekno.liputan6.com/read/2177810/telkom-siapkan-rp-90-milyar-untuk-18-broadband-pelabuhan)-FatchurR