Beberapa istri yg suaminya TENTARA, POLISI, SATPOL PP, dan SATPAM sedang saling curhat soal perilaku suami mereka di tempat tidur. Wati, yang istri Tentara, memprotes suaminya saat di kamar spt ini: “Mas, kenapa sih cepet banget”
Sang suami dgn tegas dan lantang menjawab: “Aku ini Tentara dik, jadi sekali mengeluarkan senjata harus langsung tembak. Apalagi dlm keadaan sdh terjepit …! Ingatlah filosofi tentara “Kill or be to Killed”, jadi tdk boleh keduluan”.
Keluhan Novi, yg istri Polisi, kepada suaminya: “Kenapa sih lama banget keluarnya, mas. Dengkulku sampai teklok mau copot, capeeeek deeeh …..”
Sang suami dgn sigap menjawab: “Aku ini Polisi, dik …. Walau senjata sdh diacungkan, tapi menembak itu tindakan paling akhir kalau tidak ada alternatif lain, jangan sampai melanggar HAM …! Ingatlah dik akan filosofi Polisi “Fight Crime, Love Humanity, Help delinquent”. Jadi tdk boleh nembak sembarangan ….! Sabar yaa, dik.”
Bu Dini, yg suaminya satpol PP, menanggapi: “Itu sih masih bagus, bu. Lha saya tiap malem di obrak abrik tp tdk di tembak-tembak …..”.
Bu Anjari, yang suaminya Satpam sambil manyun berkata:
Ah ibu-ibu ini jgn suka mengeluh. itu sih masih belum seberapa.
Lha saya ini tiap malem cuman dibuka tutup doang, maklum tugas satpam cuma buka tutup pintu doang (Dwi Purdjiantono)-FR