Telkom melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi International (Telin), segera merealisasikan ekspansi usaha ke Singapura. Perseroan akan membangun data center berkapasitas 20 ribu M2 senilai US$ 115 juta pada Juni 2015.
Chief Innovation and Strategy Officer Telkom Indra Utoyo mengatakan, Telin telah mendapat lahan seluas 8.000 meter persegi di kawasan Data Centre Park, Singapura, dari Jurong Town Corporation. Sesuai rencana, pembangunan fisik data center akan dilakukan sendiri oleh Telin.
“Kami akan melakukan groundbreaking pada Juni. Pembangunan dikerjakan secara bertahap selama dua tahun,” kata Indra di Jakarta, baru-baru ini. Dia menegaskan, perseroan akan membangun data center dengan spesifikasi teknologi tier-3 dan tier-4 atau disesuaikan dengan standar pasar di Singapura.
Perseroan akan menyasar pelanggan dari operator telekomunikasi atau perusahaan multinasional yang berbasis di Singapura. “Secara umum, pembangunan data center akan kami kembangkan sendiri. Seiring proses, kami juga mencari mitra teknologi, bisa dari perusahaan asing di Singapura,” tutur Indra.
Pembangunan data center tersebut merupakan bagian dari ekspansi internasional Telkom. Sebab, data center di Singapura bakal terhubung dengan jaringan sistem telekomunikasi kabel bawah laut berskala global.
Sejak 7/3/14, Telkom melalui Telin ikut pembangunan sistem komunikasi kabel laut penghubung Indonesia ke negara2 Barat termasuk Eropa melalui Konsorsium South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) sepanjang 20 ribu km. Konsorsium tersebut terdiri atas 13 negara.
Pada Agustus 2014, Telin kembali bergabung dengan konsorsium South East Asia-United States (SEA-US) untuk membangun sistem kabel laut internasional yang menghubungkan sistem jaringan backbone Indonesia ke belahan Timur hingga Amerika.
Kabel laut tersebut memiliki panjang 15 ribu km yang menghubungkan lima area dan teritori, yaitu Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii), dan Los Angeles (AS). Telkom juga membangunan jaringan kabel laut yang diberi nama ‘Indonesia Global Gateway’ untuk menghubungkan SEA-ME-WE 5 dengan SEA-US.
Tiga infrastruktur besar kabel laut berskala dunia ini melengkapi infrastruktur internasional yang telah dimiliki Telin sebelumnya. Tiga megaproyek itu diperkirakan rampung pada akhir 2016 dan awal 2017.
Hingga kuartal I-2015, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp 23,61 triliun, naik 11,1 persen dibandingkan periode sama 2014 sebesar Rp 21,25 triliun. Laba bersih mencapai Rp 3,81 triliun, naik 6,4 persen dari Rp 3,58 triliun.
Adapun return on assets (ROA) Telkom 2,6%, return on equity (ROE) 4,1%, dan debt to equity ratio (DER) 0,6x. Pada perdagangan Rabu (13/5), saham emiten berkode TLKM ditutup menguat 1,25% pada harga Rp 2.835. Harga tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) sebesar 18,76 kali. (http://www.telkom.co.id/telkom-segera-ekspansi-ke-singapura-us-115-juta.html)-FatchurR