Jakarta-Telkomsigma memberi dukungan solusi machine to machine (M2M) ke Kemkominfo dalam rangka meningkatkan layanan sistem perizinan penggunaan frekuensi radio yang terintegrasi.
“Kami mengharapkan solusi M2M yang diterapkan di Kominfo bisa memangkas waktu perizinan seiring kebutuhan operator yang tinggi” kata Presdir Telkomsigma Judi Achmadi di Jakarta (21/5).
Menkominfo Rudiantara menjelaskan dalam kerja sama dengan Telkomsigma, anak usaha Telkom itu mengembangkan aplikasi di sisi Kominfo, nantinya klien bebas mengembangkan sesuai standar ditetapkan pemerintah.
“Setiap tahun lebih dari 300 ribu permintaan izin stasiun radio (ISR) dari para operator di mana sebelumnya dilayani melalui interface manusia (semi manual). Padahal ini melibatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) hingga Rp 1,1 triliun,” paparnya.
Menurutnya, agresifnya operator membangun jaringan menjadikan permintaan ISR makin tinggi. “Kini kita pangkas perizinan dan kontak dengan manusia. Semua transparan, big client langsung apply dari kantornya. Langsung dicek ketersediaan serta analisis teknis. Jika tersedia, klien bisa bayar langsung ke bank (sementara Bank Mandiri) dan sertifikat ISR bisa langsung dicetak di klien,” paparnya.
Sebelumnya, proses permohonan izin dapat diajukan secara daring (dalam jaringan) atau online melalui aplikasi web dan secara luring (luar jaringan) atau offline melalui loket.
Kini khusus big user dapat mengirim permohonan langsung dari mesin atau server operator menggunakan format pertukaran data dalam bentuk file xml yang standar. (Lona Olavia/JAS; http://www.beritasatu.com/industri-perdagangan/275904-telkomsigma-beri-dukungan-m2m-ke-kemkominfo.html)-FatchurR