Merdeka.com – Menyambut bulan suci Ramadan 1436 Hijriyah, hotel di Malang, Jatim pamer miniatur masjid berbahan buah kurma dan cokelat. Miniatur masjid kurma tersebut dipajang di restoran yang mengundang perhatian para tamu hotel.
Selain sebagai pendukung desain hotel, miniatur masjid berbahan kurma juga berfungsi sebagai penambah gairah saat berbuka. Karena legit kurma yang mengkilat mengundang selera bagi yang melihatnya.
“Sengaja memang kita posisikan di kafe untuk menonjolkan suasana Ramadan. Selain itu menambah selera makan para pengunjung,” kata Nicky Olivia, Marketing Communication Manager Harris Hotel di Malang, Jumat (19/6).
Pembuatan miniatur masjid dengan panjang 100 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 130 cm itu menghabiskan 15 Kg buah kurma atau sekitar 1.600 biji buah kurma. Selain itu juga menggunakan 6 Kg cokelat warna putih yang digunakan sebagai bahan lantai dan kubah, serta 2 Kg cokelat berwarna kehitaman yang digunakan list untuk beberapa bagian.
“Proses pembuatannya butuh waktu selama 4 hari, itu pun dengan dasar yang sudah disediakan yakni stereo foam,” kata Chef Septa, desainer sekaligus pembuat miniatur masjid berbahan kurma tersebut.
Proses pembuatannya, kata Chef Septa, diawali dengan membuang biji kurma, agar saat ditempelkan tidak berat. Sementara sebagian lantai miniatur masjid menggunakan kurma utuh yang dijejer secara teratur.
Tampak kurma menutup di bagian permukaan miniatur masjid, kecuali bagian kubah. Finishingnya digunakan bahan makanan tertentu agar terlihat mengkilap.
Pada lantai tengah, menggunakan lempengan cokelat putih yang disusun berjajar. Sementara bagian kubah menggunakan cokelat putih yang dicairkan.
“Kubahnya dari bahan cokelat kita kasih gliter warna perak. Untuk kurma memang jenis premium agar warnanya sepadan agak-agak putih. Kalau kurma curah warnanya condong kehitam-hitaman,” katanya.
Septa mengaku butuh ketelitian dan kesabaran saat memasangkan kurma-kurma tersebut pada kerangkanya. Khusus kubah, juga butuh perhatian agar tetap terlihat mulus tanpa garis yang biasanya ditimbulkan dari kuas.
“Awalnya kurma yang ditempelkan ke kerangka selalu jatuh. Butuh kesabaran dan kejelian, selain itu bahan cokelat kalau memakai kuas akan terlihat garis, sehingga digunakan cara manual” pungkasnya.
Selain menyajikan miniatur masjid dari kurma, restoran Harris Hotel juga menyediakan aneka menu berbahan serba kurma. Dua jenis menu yang bisa dinikmati adalah jus kurma dan pizza kurma. [eko; Darmadi Sasongko; http://m.merdeka.com/peristiwa/sambut-ramadan-hotel-ini-pajang-miniatur-masjid-berbahan-kurma.html]-FatchurR