New Delhi-Studi terbaru yang diterbitkan Global Burden of Disease 2013, diabetes, kurang darah (anemia), dan penyakit paru obstruktif kronik adalah penyakit umum di India, yang membuat sebagian besar warga lansianya menghabiskan hidupnya di rumah sakit.
Kesimpulan ini diambil, setelah peneliti menganalisa penyakit2 yang banyak diderita di 188 negara di dunia. Para peneliti dipimpin Institut Kesehatan Metrik dan Evaluasi (IHME), University of Washington, Amerika Serikat, yang kemudian juga dipublikansikan dalam The Lancet.
Studi ini menyatakan, hidup dengan kecacatan (years lived with disabilities/YLDs) akan mengganggu mobilitas, pendengaran, atau visi, dan menyebabkan nyeri. Disebutkan, lelaki dan perempuan berrisiko yang sama untuk hidup dengan kecacatan, dan risiko ini makin besar seiring pertambahan jumlah penduduk dan penuaan.
Bagi perempuan India, gangguan akibat cedera bahu dan patah tulang akibat osteoporosis dan diabetes telah diganti dengan penyakit diare dan masalah-masalah penglihatan sebagai penyebab utama kecacatan.
Antara 1990 – 2013, penyebab utama kecacatan akibat diabetes pada perempuan meningkat 109%, namun penyebab utama kecacatan akibat kekurangan zat besi (anemia) menurun 12%. Lelaki India, YLDs diabetes meningkat 136% antara 1990 – 2013, sedang kecacatan akibat anemia menurun 32%.
“Kesehatan masyarakat India makin terancam depresi, nyeri punggung, dan migrain,” kata Dr Vivekanand Jha, Direktur Eksekutif – George Institute for Global Health, India. Menurut Jha, fakta ini penting sebagai dasar untuk meminimalkan risiko kecacatan pada warga, terutama lansia.
Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan bisa membuat para praktisi kesehatan untuk mampu memperhatikan kesehatan masyarakat secara maksimal. (Nessy Febrinastri/FAB; Zeenews India dan
http://m.beritasatu.com/asia/289192-studi-diabetes-dan-gangguan-paru-jadi-penyakit-umum-di-india.html)-FatchurR