Puasa sebenarnya bermanfaat bagi Diabetasi, jika direncanakan sesuai dengan bimbingan dokter.
Dream – Menurut seorang pejabat senior di Depkes Arab Saudi, puasa sangat membantu penderita diabetes tipe 2 mengatasi kadar glukosa mereka.
Berbicara dalam program ‘Hello Ramadan’, Eman Shasha, endokrinologi, mengatakan puasa bermanfaat bagi Diabetasi tipe 2. Namun, dia tidak menyarankan bagi pasien diabetes yang tergantung pada insulin karena mereka cenderung menderita penyakit kronis lainnya yang berhubungan dengan diabetes.
‘Hello Ramadan’ adalah program interaktif yang ditujukan untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar Ramadan kaitannya dengan penyakit. “Penderita diabetes pada umumnya harus mengikuti saran medis ketat ketika mereka berpuasa selama bulan Ramadhan,” kata Shasha.
Dia juga menjelaskan penderita diabetes bisa mengalami penurunan gula darah atau hipoglikemia selama periode puasa. Gejalanya, menggigil, keringat berlebihan, pusing dan kadar gula turun menjadi 60 atau 70 mg pada pagi hari. “Dalam hal ini, orang tersebut harus segera berbuka puasa,” katanya.
Sementara itu, Mukhtar Khan, yang telah melakukan penelitian yang luas pada diabetes dan saat ini bekerja sebagai kepala riset di Dewan Konsultasi Kesehatan dan Rehabilitasi Riyadh, tidak setuju dengan pendapat bahwa puasa selama bulan Ramadan membawa risiko kesehatan bagi penderita diabetes.
Dia merujuk pada sebuah artikel yang membahas risiko kesehatan bagi orang puasa selama bulan Ramadan yang diterbitkan dalam Independent, Inggris pada 4 Juli 2014.
Dalam artikel itu, Neesha Patel, seorang psikolog di Universitas Manchester mengatakan puasa sebenarnya bermanfaat bagi penderita diabetes, jika direncanakan dengan baik sesuai dengan bimbingan dokter.
Lebih lanjut Mukhtar mengatakan, ada beberapa karya penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal bereputasi internasional, yang membuktikan manfaat kesehatan dari puasa untuk pasien diabetes.
Disebutkannya, beberapa penderita diabetes yang rentan terhadap hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan dehidrasi perlu pengawasan yang ketat oleh dokter untuk menghindari risiko kesehatan.
Namun bagi Akhtar Ul-Islam Nadwi, seorang pengusaha India di Riyadh yang juga penderita diabetes, mengatakan apa yang dikatakan Patel hanya untuk menakut-nakuti saja. “Saya merasa lebih energik selama bulan Ramadhan,” katanya.
Nadwi juga mengomentari bagian dari artikel yang mengatakan umat Islam penderita diabetes sering terlibat adu argumentasi antara menjalankan puasa karenan tuntutan agama dan risiko kesehatan yang ditimbulkannya.
Menurutnya, umat Islam yang menjalankan puasa sudah menyadari risiko dan sudah tahu tindakan pencegahannya. “Dengan pengalaman saya, saya dapat mengatakan bahwa puasa benar-benar mengontrol diabetes selama Ramadan,” katanya.
Dia juga tidak setuju pendapat artikel itu tentang risiko jangka panjang berupa kematian, penyakit dan mengurangi kualitas hidup. Nadwi mengatakan bahwa jutaan orang telah menjalankan puasa dengan aman selama lebih dari seribu tahun sejak munculnya Islam.
Ia menambahkan puasa tidak dimaksudkan untuk menciptakan kesulitan yang berlebihan pada kaum Muslim. (Ism, Sumber: Aran News dan http://www.dream.co.id/fresh/puasa-ramadan-bermanfaat-bagi-penderita-diabetes-1407074.html)-FatchurR