KOMPAS.com – Obesitas tidak selamanya identik pola makanan buruk dan berlebih. Sebuah studi baru di Amerika Serikat menunjukkan, balita yang mempunyai hubungan (relasi) yang buruk dengan ibu mereka cenderung mengalami obesitas ketika tumbuh dewasa.
Temuan ini melibatkan 1.000an anak. Seperempat diantaranya bertalian buruk dengan ibu mereka. Pada kelompok ini, risiko anak menjadi gemuk meningkat ketika menginjak usia 15 tahun. Sebaliknya, hanya 13 persen dari anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan ibu mereka yang menjadi gemuk.
Menurut Sarah E. Anderson, yang bekerja pada studi tersebut mengatakan, stres pada masa kanak-kanak mungkin akan memberi pengaruh yang lama pada otak anak-anak.
“Ada tumpang tindih dalam otak yang mengatur stres dan keseimbangan energi. Respon stres ini dapat terkait dengan obesitas melalui pengaturan napsu makan,” kata Anderson, dari Ohio State University College of Public Health, di Columbus.
Sementara itu, dr. David Gozal, seorang spesialis anak yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, setuju dengan temuan ini. Namun dia mengatakan, makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan tidur, cenderung memainkan peran yang lebih besar terkait obesitas.
“Apa yang Anda lihat pada masa dewasa adalah efek kumulatif dari yang telah terjadi sebelumnya,” kata Gozal, dari Comer Children Hospital, Chicago. (Inggried Dwi Wedhaswary; http://health.kompas.com/read/2011/12/29/17000674/Obesitas.Dipicu.Buruknya.Hubungan.Ibu.dan.Anak?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=bola&)-FatchurR