JAKARTA, KOMPAS.com – Masih muda dan energik, dara berhijab ini memilih jadi seorang polisi wanita meski awalnya galau karena harus menentukan dua pilihan. Bripda Rizka Munawwaroh, yang merupakan Polwan di Polda Sumsel ini sama seperti polwan yang ada kebanyakan.
Tetapi siapa sangka, ternyata dara kelahiran Palembang, 15 Agustus 1996 ini mempunyai kelebihan yakni sudah menghafal Al Quran. Hafalan Al Quran-nya ternyata sudah hampir 20 juz dan ia terus menghafal hingga bisa 30 juz.
“Sudah punya niat menghafal Al Quran sejak SD, tetapi sempat berhenti karena pikirannya saat itu maunya main terus. Jadi setelah SMP, kembali menghafal dan terus dilakukan hingga saat ini,” cerita bungsu dari dua bersaudara ini seperti dikutip dari laman facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jumat (3/7/2015).
Dari hafalan Al Quran yang dilakukannya, ia selalu mendapat kemudahan dalam melakukan atau mengikuti tes. Alhasil, dia sempat dihadapkan di antara dua pilihan dan membuat dirinya menjadi galau antara dua pilihan tersebut.
Pilihan itu mau tidak mau harus ditentukan bila tidak mau keduanya hilang begitu saja. Akan tetapi, dengan keyakinan ia menentukaan pilihannya berdasarkan petunjuk Allah.
“Punya cita-cita ingin kuliah di Mesir dan sudah ikut tes, setelah itu dapat panggilan. Begitu pula dengan ikut tes polisi dan dapat panggilan. Di situ berat menentukan pilihan, cita2 ingin kuliah di Mesir dan mendalami ilmu agama, di sisi lain polwan dimasa depan yang mungkin tidak datang dua kali,” ujarnya.
Pilihannya jatuh pada Polwan dan menurutnya mungkin ini sudah menjadi jalan hidupnya. Meski tidak dapat kuliah di Mesir untuk memperdalam ilmu agama, ia tetap membulatkan tekad untuk terus menghafal Al Quran yang dianggap juga sebagai memperdalam ilmu agama.
Dengan pilihannya, meski kesibukannya sebagai seorang Polwan ia tetap menghafal Alquran. Dengan sistem dibaca sampai 3 kali lalu diulang kembali per ayat, ia yakin dapat menghafal Al-Quran sebanyak 30 juz.
Ketika disinggung mengenai HUT Bhayangkara, menurut dara berhijab ini, ia berharap korps tempatnya bernaung dapat lebih baik lagi ke depan. Diakuinya, memang masih banyak pandangan buruk mengenai polisi. Akan tetapi tidak semua polisi itu orang yang buruk, akan tetapi ada oknum yang memanfaatkan itu sehingga seluruh polisi terkena dampak buruknya.
“Selain itu, sebagai penegak hukum agar bisa lebih adil lagi dalam menegakan hukum. Yang bener katakan benar jika benar dan salah katakan salah jika itu salah,” tegasnya.
(Fidel Ali Permana; http://ramadhan.kompas.com/read/2015/07/04/05421441/Ini.Polwan.yang.Menghafal.Al.Quran.hingga.30.Juz)-FatchurR