Jono, Amad & Slamet, mereka adalah buruh bangunan yang mengerjakan proyek gedung bertingkat. Saat istirahat siang mereka saling membuka bekal yang dibawa dari rumah. Amad membuka bekalnya dan berisi nasi & telur goreng, kemudian berkata: “kalau besok aku buka isinya nasi & telur goreng lagi… aku akan loncat dari lantai 10 gedung ini..!”
Kemudian Slamet membuka bekal makannya, berisi nasi & tempe goreng dan berujar: “kalau besok bekal makanku isinya nasi & tempe goreng lagi… aku juga akan loncat dari lantai 10 gedung ini..!”
Lalu Jono pun tidak mau kalah, dia membuka bekalnya dan berisi nasi & tahu goreng, dengan lantang berkata: “Kalau besok makan siangku sama seperti ini… nasi & tahu goreng. Aku juga akan loncat dari lantai 10..!!”
Besoknya ternyata semua bekal makan mereka sama, ketiganya pun melakukan sumpahnya. Yaitu loncat dari lantai 10 dan akhirnya pun tewas. Lalu ketiganya di makamkan bersama & bersampingan.
Saat pemakaman, Istri Amad berkata sambil menangis, “Jika aku tahu dia tidak suka bekal nasi & telur goreng, aku pasti akan membuat yang lain…!”
Begitu pun Istri Slamet terisak-isak dalam tangisan, dan berkata: “Jika aku tahu dia tidak menyukai nasi & tempe goreng, aku pasti akan menggantinya dengan menu lainnya…!”
Suasana hening sejenak, tidak terdengar suara penyesalan dari Istri Jono. Kemudian Istri Amad & Istri Slamet menengok ke arah Istri Jono.
Istri Jono yang merasa tersindir berkata, “Ap, Apa. Jangan salahkan aku, dia yang membuat bekalnya sendiri”. (Boediman Sumawan)-FR