P2Tel

Indonesia mampu penuhi kebutuhan amoniak

LUWUK – Indonesia bakal segera mampu memenuhi kebutuhan amonia dalam negeri. Ini seiring pembangunan pabrik amonia terbesar di Indonesia di Luwuk, Banggai, Sulawesi tengah.

Pembangunan pabrik amonia di lahan seluas 192 HA dengan investasi proyek itu senilai USD 830 juta atau sekitar Rp 11,2 triliun itu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu (2/8). Amonia memang dibutuhkan untuk berbagai hail. Mulai pembuatan pupuk, hingga bahan peledak itu.

Kebutuhannya per tahun mencapai 3 juta ton di Asia dan 500 ribu ton di Indonesia. Dalam pembangunannya, pabrik amonia akan menyerap 2 ribu tenaga kerja. Saat beroperasi, pabrik ini akan menyerap paling sedikit 300 tenaga kerja. Pabrik itu mulai beroperasi pada kuartal empat 2017.

’’Sekian tahun pertumbuhan ekonomi kita selalu bertumpu konsumsi. Ini harus dibalik ke produksi. Kita negara kaya. Bahan mentah bisa kita olah,’’ tutur Jokowi. Dalam kesempatan yang sama, Jokowi sekaligus meresmikan megaproyek Pertamina terintegrasi yang terdiri atas Central Processing Plant JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi, pengapalan perdana kargo PT Donggi-Senoro LNG, dan pengoperasian lapangan gas GG Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java.

Jika ditotal, seluruh proyek yang diresmikan Jokowi menyerap 10 ribu tenaga kerja untuk masa pembangunan dan 1.500 tenaga kerja setelah beroperasi. Gas dari megaproyek Pertamina itulah yang akan dioptimalkan untuk pengoperasian pabrik amonia milik PT Surya Esa Perkara Tbk (ESSA) melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama (PAU). Sebab, lokasinya bertetangga. Jadi, selain hemat biaya distribusi, pasokan dijamin berlanjut.

Presiden Direktur PAU Garibaldi (Boy) Thohir menuturkan, hal paling penting dari setiap proyek refinery, termasuk pabrik amonia, adalah pasokan gas. Pengirimannya harus dipastikan tersedia dan lancar. ’’Bagi kami, itu ada di sebelah, bertetangga.

Selain itu, belajar dari pengalaman, hal sulit lainnya dari setiap proyek besar adalah lahan. Baik soal pembebasan, proses sertifikasi, maupun lainnya. Kita sudah miliki semua itu,’’ ungkapnya. http://m.jpnn.com/read/2015/08/03/318364/Horeee…-Indonesia-Segera-Mampu-Penuhi-Kebutuhan-Amonia-Sendiri-)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version