Wahai saudaraku, sifat kikir akan melahirkan 2 sifat tercela. Orang yg kikir sulit selamat dari Kelemahan Akal dan Kekerasan Hati. Jika kekikiran telah mengakar dan menguasai seseorang, sulit baginya untuk selamat dari kekerasan hati.
Sungguh kasihan si kikir ini, ia akan ditimpa bencana dari dirinya sendiri dan orang lain. Ia akan memperoleh hinaan dan teguran keras dari masyarakat.
Saat masyarakat menghina dan menegurnya, ia justru mencari² alasan untuk membenarkan dirinya. Ia telah menipu dirinya sendiri. Ia tau bahwa dirinya buruk, tapi tetap kikir. Mengapa demikian ?
Sebab, kekikiran telah membuat jiwanya menjadi gelap, menguasai akalnya dan merusak dirinya.
Ia selalu lari, merasa kesepian, berprasangka buruk kepada masyarakat. Ia akan segera lari meninggalkan siapapun yang ditemuinya sembari berkata dalam hati, “Mungkin orang ini akan meminta sesuatu kepadaku..!” Ia slalu merasa khawatir dan takut, dan batinnya gelap serta hatinya rusak.
Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, “Siapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang² yg beruntung..” (QS. Al-Hasyr, 59;9)
Semoga اَللّهُ سبحانه وتعالى menjauhkan kita semua dari memiliki sifat Kikir dan sifat² buruk lainnya….
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن
(“Idhahu Asrari ‘Ulumil Muqarrabin”, Sayyidinal Imam Al-‘Allamah Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-Idrus رضي الله عنـه)-(Koesh-72)-FR