Sakit kepala sering dikaitkan stres atau tubuh kurang istirahat. Padahal sakit kepala dapat dipicu oleh asupan makanan-minuman. Hanya, sensitifitas tiap orang terhadap jenis makanan-minuman tertentu beragam. Sakit kepala akibat makanan sulit dikenali karena efeknya terjadi 30-72 jam setelah mengonsumsi makanan.
Pengaruh Pola Makan
Risiko sakit kepala dapat dipengaruhi oleh pola makan dalam dua cara:
1.   Beberapa makanan tertentu dianggap sebagai pemicu sakit kepala.
2.   Kebiasaan makan yang kurang baik, seperti terlambat makan atau kurang asupan cairan yang juga dapat memengaruhi risiko sakit kepala.
Khusus bagi wanita, masa pramenstruasi bisa membuat Anda lebih sensitif terhadap makanan pemicu sakit kepala. Satu jenis makanan mungkin tidak akan menimbulkan sakit kepala ketika dikonsumsi setelah haid, dibandingkan satu minggu sebelumnya.
Pemicu Sakit Kepala
Sakit kepala terkadang muncul tanpa diduga. Mulai dari nyeri yang terasa sesaat, hingga rasa sakit berdenyut selama berjam-jam. Bisa jadi hal itu berawal dari konsumsi Anda beberapa waktu sebelumnya. Berikut ini adalah jenis makanan dan minuman yang perlu Anda waspadai.
1.   Batasi asupan kafein tiap hari untuk mengurangi sakit kepala yang Anda rasakan. Dianjurkan hanya mengonsumsi kafein sebanyak dua kali penyajian atau total <200 mg per hari.
2.   Keju yang banyak mengandung tiramin yang dapat memicu sakit kepala. Makin lama usia keju, maka makin besar kandungan tiraminnya. Makanan lain yang tinggi kandungan tiramin, seperti daging yang sudah diproses, acar, bawang merah, minyak zaitun, beberapa jenis biji-bijian, kismis, avokad, kacang-kacangan, dan sup dalam kaleng.
3.   Sakit kepala juga dapat dipicu oleh zat tambahan pada makanan, seperti pewarna makanan dan nitrat. Sebagaimana tiramin, zat-zat tersebut dapat meningkatkan aliran darah ke kepala hingga menyebabkan sakit kepala pada sebagian orang.
4.   Sebagian orang merasa pusing setelah mengonsumsi minuman keras. Reaksi tersebut paling banyak berasal dari minuman jenis anggur merah, dibandingkan anggur putih. Umumnya, mereka yang sensitif terhadap anggur merah, juga memiliki kecenderungan yang sama terhadap cokelat.
5.   Jika Anda sering merasa sakit kepala setelah mengonsumsi es krim atau minuman dingin, jangan salahkan jenis makanan atau minuman tersebut. Sebenarnya yang Anda rasakan adalah reaksi tubuh terhadap rasa dingin. Umumnya sakit kepala hanya berkisar sekitar 30-60 detik.
Meringankan Rasa Nyeri
Langkah yang harus diambil dalam pengaturan nutrisi guna mencegah sakit kepala : Menerapkan pola makan seimbang dan sehat. Penting dalam membiasakan diri untuk makan 3x sehari ditambah satu kali makan camilan pada malam hari, atau dibagi menjadi enam kali waktu makan porsi kecil tiap hari. Perhatikan juga sumber protein yang cukup dan hindari makanan tinggi gula secara berlebihan.
Beberapa jenis makanan yang dapat membantu mengatasi sakit kepala antara lain:
1.   Hati sapi, jamur, bayam, tomat, telur, dan susu rendah lemak yang tinggi kandungan riboflavin atau vitamin B2. Berdasarkan sebuah studi, makanan dan minuman ini mampu mengurangi rasa nyeri sakit kepala migrain. (Catatan, hati2 dengan asupan Hati sapi, batasi seminimal mungkin)
2.   Bayam yang kaya dengan kandungan magnesium dapat membantu meredakan sakit kepala yang biasanya dialami wanita pada sebelum atau selama haid karena penurunan kadar estrogen. Selain itu, masih ada pisang, biji bunga matahari, dan wijen yang mengandung magnesium tinggi.
3.   Kentang banyak mengandung potasium yang disebut sebagai salah satu mineral yang dapat membantu meringankan sakit kepala. Tubuh yang dehidrasi, sering kali kekurangan potasium sehingga memicu sakit kepala.
4.   Jika Anda pernah merasakan sakit yang menekan di kepala, kemungkinan Anda mengalami sakit kepala yang dipicu oleh stres. Mengonsumsi telur, brokoli, ikan tuna, atau makarel dapat menjadi pilihan yang tepat karena tingginya kandungan coenzyme Q10 sebagai antioksidan akan membantu melindungi tubuh dari radikal bebas akibat stres, sekaligus melindungi sel tubuh.
5.   Konsumsi buah yang kaya kandungan air seperti semangka, stroberi, nanas, atau jeruk pada waktu makan, terutama ketika Anda pilek atau flu. Tidak kalah penting, konsumsi air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Jika sakit kepala yang disebabkan pola makan dirasa kerap mengganggu, Anda dapat membuat buku harian yang khusus memuat catatan waktu, jenis makanan dan jumlahnya, serta gejala sakit kepala yang dirasakan. Hal itu akan membantu mengenali makanan yang sebaiknya dihindari.
Jika Anda sakit kepala tidak tertahankan setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, segera temui dokter untuk pengobatan lebih lanjut. Sumber: http://www.alodokter.com/sakit-kepala-akibat-makanan-apa-maksudnya. (http://www.yakestelkom.or.id/paradigma_sehat/detail/10)-FatchurR