Sebelum menentukan langkah pengobatan, dokter akan menanyakan beberapa hal tentang kondisi mental dan juga mengenai kondisi kesehatan Anda secara umum. Pertanyaannya seputar gejala2 depresi yang Anda alami dan menyelidiki apa saja pemicu-pemicunya.
Selain konsultasi secara lisan, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memastikan bahwa gejala yang terjadi adalah akibat depresi dan bukan masalah kesehatan seperti gangguan keseimbangan hormon tiroid.
Terkadang saat seseorang mengalami depresi, mereka sulit membayangkan ada pengobatan yang bisa membantu. Pada kenyataannya, depresi akan lebih mudah disembuhkan jika lebih cepat ditangani. Bersikaplah terbuka kepada dokter Anda. Penanganan yang dilakukan oleh dokter tergantung kepada jenis dan penyebab depresi yang sedang diderita.
Penanganan Sendiri
Jika depresi tergolong ringan yaitu depresi dengan gejala-gejala yang tidak terlalu mengganggu rutinitas sehari-hari penderitanya, penanganan sendiri bisa cukup efektif. Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan sendiri untuk menangani depresi. Langkah-langkah yang bisa dijalankan adalah:
1.   Belajar tentang depresi. Memahami lebih jauh tentang penyakit yang dialami bisa membantu dan memotivasi Anda dalam menjalani pengobatan yang dilakukan. Agar keluarga memberikan dukungan sepenuhnya, mintalah mereka mempelajari tentang depresi.
2.   Berolahraga. Kegiatan ini bisa membantu mengurangi gejala depresi. Lakukan olahraga seperti berjalan, berenang, lari, berkebun atau aktivitas fisik lainnya. Fungsi utama berolahraga adalah meningkatkan rasa kepercayaan diri dan mengurangi perasaan cemas serta sedih. Selain itu, olahraga juga mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.
3.   Tidur secukupnya. Tidur yang cukup juga sangat penting bagi kesehatan mental dan juga fisik.
4.   Meditasi atau yoga. Kegiatan ini bisa membantu dalam hal relaksasi. Dengan belajar cara mengendalikan dan menenangkan pikiran, gejala depresi bisa menjadi lebih ringan.
5.   Menghindari minuman keras dan narkoba. Rokok, minuman keras maupun narkoba pada awalnya mungkin terlihat membantu, sebenarnya ini hanya akan menambah masalah untuk jangka panjang.
6.   Komunitas pendukung. Membicarakan masalah Anda dengan sekelompok orang dengan pengalaman yang sama bisa mengurangi beban yang dirasakan. Anda bisa memulai dengan berbicara dengan teman atau keluarga terdekat. Cari tahu tentang kelompok pendukung di daerah Anda.
Ketika Anda mengalami depresi, usahakan untuk membicarakan apa pun yang Anda rasakan dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan kepada dokter yang menangani. Jangan pernah membuat keputusan apa pun saat Anda merasa sedih atau sedang mengalami gejala-gejala depresi.
Terapi Bicara
Selain perubahan gaya hidup dan relaksasi, berikut ini adalah beberapa pilihan terapi yang umumnya digunakan untuk mengatasi depresi:
Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Diterapkan pada orang2 yang tersandera pola pikir tertentu yang merugikannya. Sebagai contoh, ada wanita yang tidak percaya diri dan tidak berani melakukan apa pun karena sejak kecil ibunya sering mengkritik. CBT membantunya melepaskan diri dari pikiran dan perasaan negatif akibat hal itu dan menggantinya dengan respons positif seperti “saya wanita mandiri yang dapat mencapai apa pun yang saya inginkan.”
Interpersonal Therapy (IPT)
Prinsip dasar IPT adalah bahwa meningkatkan pola komunikasi dan interaksi dengan orang lain dapat membantu meringankan depresi. IPT membantu menganalisis penyebab konflik dengan orang lain seperti pertengkaran dengan anggota keluarga atau konflik dengan rekan kerja.
Terapi Psikodinamis
Terapi ini membantu memahami bagaimana emosi memengaruhi perilaku pengidap depresi. Pasien akan dibantu untuk memahami dan mencari jalan keluar atas masalahnya.
Terapi-terapi di atas umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau terapis ahli.
Obat-obatan yang Dipakai Untuk Mengatasi Depresi
Selain penanganan sendiri, depresi juga bisa ditangani dengan obat-obatan. Terutama untuk kasus depresi yang lebih parah, langkah-langkah di atas akan perlu ditunjang dengan obat-obatan berikut:
1.   Antidepresan. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala-gejala depresi. Ada banyak pilihan obat antidepresan. Obat ini diberikan sesuai resep dokter. Tingkat keberhasilan dan dampak dari obat antidepresan berbeda-beda pada tiap orang. Contoh obat antidepresan adalah fluoxetin, citalopram dan amitriptylin. Pemakaian obat antidepresan umumnya akan memerlukan pemantauan dokter secara teratur terutama pada awal pemakaian.
2.   Lithium. Terdapat dua jenis dari obat ini, yaitu lithium karbonat dan lithium sitrat. Obat ini digunakan jika antidepresan tidak cukup kuat untuk meredakan gejala depresi yang dirasakan. Lithium bisa berubah menjadi racun jika kadarnya terlalu tinggi di dalam darah.
Oleh karena itu, penderita yang mengonsumsi lithium perlu melakukan tes secara teratur untuk mengawasi tingkat lithium dalam darah. Konsumsi garam juga perlu dikurangi karena dapat memicu efek keracunan akibat lithium.
Penyakit depresi yang parah dan tidak ditangani dapat menyebabkan penderita kehilangan motivasi untuk hidup dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Usahakan untuk membicarakan masalah apa pun dengan orang-orang terdekat Anda atau dengan dokter.
Kenali gejala2 depresi jika pada orang2 di sekitar Anda. Makin cepat penanganan dan pengobatan, maka peluang kesembuhan menyeluruh jadi lebih tinggi. (Sumber: http://www.alodokter.com/depresi/pengobatan/ dan http://www.yakestelkom.or.id/paradigma_sehat/detail/11)-FatchurR