P2Tel

Hotel Sofyan Betawi kalahkan Hotel mewah di Dubai

Dream – Dream-‘Halal’. Jika Anda temukan kata itu pasti berfikir tentang makanan. Namun kali ini kata ‘Halal’ terpajang mencolok dalam sebuah piagam berbingkai pada dinding sebuah hotel.

Apanya yang halal ? Makanan restorannya atau apa ?-

 

Jawabnya semua. Baik hidangan maupun pelayanan di. Hotel yang terletak di Jalan Mutia Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat, mengusung “konsep syariah”.

 

Memang masih ada yang belum mengenal konsep hotel syariah. Ternyata Hotel Sofyan Betawi sudah mulai memperkenalkannya sejak 13 tahun lalu. Hasilnya, Hotel ini mendapat pengakuan sebagai Best Family Friendly Hotel di ajang World Halal Travel Awards (WHTA) 2015, 20 Oktober lalu.

 

Gelaran dunia industri Islam itu berlangsung di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Pada kategori ini Hotel Sofyan Betawi mengalahkan dua pesaing dari Dubai, Gloria Hotel dan Landmark Hotel.

***

 

Dream berkesempatan wawancara dengan Vice Director of Business Development Sofyan Betawi, Yopi Nursali. Saat mulai beroperasi 1982, Hotel ini menerapkan sistem manajemen hotel pada umumnya. “Dulunya, di tempat Anda duduk itu diskotek,” kata Yopi.

 

Sepuluh tahun kemudian pemilik Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan mengubahnya. Manajemen operasi hotel harus berlandaskan pada syariah. Ruang diskotik dibongkar, diubah menjadi lobby tempat tunggu para tamu. Mereka tak lagi menyediakan minuman beralkohol. “Semua harus halal,” kata Yopi.

 

“Para karyawan sangat mendukung perubahan itu, sebab mereka merasa pekerjaan mereka barokah,” tambahnya. Banyak orang heran. Penjualan minuman beralkohol dan hiburan malam menjadi salah satu sumber pendapatan utama. Lalu, bagaimana hotel itu bisa bertahan?

 

Memang butuh waktu lama bagi Hotel Sofyan mengubah ke sistem syariah. Permohonan sertifikasi Halal diajukan ke MUI. Berbagai syarat berusaha dipenuhi. Mulai penyediaan musala, pemberian tanda arah kiblat di setiap kamar, sampai pemisahan layanan tertentu untuk tamu pria dan wanita.

 

“Pada tahun 2003, sertifikasi syariah MUI itu keluar,” tutur Yopi. Kini, di setiap kamar hotel itu telah disediakan tanda arah kiblat, sajadah, Alquran, dan buku doa. “Kami diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dari MUI.”

 

Pelayanan Hotel Sofyan setingkat dengan hotel bintang tiga. Hebatnya, selain memberikan layanan syariah, mereka juga melakukan ‘penjagaan’.

 

Tidak sembarang tamu bisa memesan kamar. Jika ada pasangan yang ingin menginap mereka tidak akan dilayani sebelum bisa membuktikan adanya surat nikah yang sah. Menerima tamu juga harus di lobby, tidak boleh dibawa ke kamar.

 

“Jangan coba-coba mengakali, karyawan kami sudah terlatih,” kata Yopi sambil tersenyum. Dia mencontohkan, saat ada tamu pria dan wanita mau ambil kamar terpisah pun mereka bisa menangkap gelagat kurang baik. Dan karyawan bisa menolak pesanan itu.

 

Misalkan saja pasangan mengaku menginap untuk urusan dinas. Logikanya, pasti sudah dipesankan oleh kantor terlebih dahulu. Tidak mungkin tiba2 datang memakai taksi yang sama, lalu ingin menginap. “Tanpa mengurangi rasa hormat, tidak kami terima.” (Adi Djoko; http://www.dream.co.id/dinar/hotel-betawi-ini-kalahkan-hotel-mewah-dubai-151022r.html)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version