P2Tel

Menambah pendapatan dengan pelepah pisang

Jakarta – Lebih baik memberi kail daripada ikan, itu imbuhan yang tepat menggambarkan sosok Suminah (46) yang tinggal di Bengkulu ini. Dengan pelepah pisang yang diolah menjadi tas atau sepatu, Suminah sudah bisa membantu 300 anggota ibu-ibu rumah tangga dan warga di sekitarnya.

 

“Saya mulai usia ini tahun 2009, ketika itu daerah Bengkulu memiliki bahan pelepah pisang yang lebih banyak dibuang daripada dikelola lagi,” katanya ketika ditemui di kediamannya, Desa Harapan Makmur, Bengkulu belum lama ini.

 

Pertimbangan Suminah mengambil bahan dasar dari daerah Bengkulu untuk membudidayakan sumber daya alam lokal. Kendati, tidak semua bahan sepatu atau tas terbuat dari pelepah pisang.”Ada juga dari kulit atau batik, untuk tali tas, tapi itu kan pabrik yang bikin,”jelas dia.

 

Dia mengatakan, mulai dari proses pemilinan, pengeringan, penempelan, pencetakan, hingga pemasarannya, masyarakat setempat ikut dilibatkan. Setiap tahun, tak kurang dari 30 orang direkrut untuk mendapatkan pelatihan cara mengolah pelepah pisang ini. “Tahun kemarin ada 30 orang yang sudah kami rekrut, nanti kami akan rekrut 30 orang lagi,” tutur dia.

 

Secara total, lanjut Suminah, tak kurang dari 300 orang jadi anggota binaannya dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB). Kelompok tersebut terdiri dari ibu-ibu rumah tangga hingga warga sekitar. Dari sisi penghasilan, memang tidak bisa dibandingkan dengan penghasilan pekerja kantoran.

 

Namun, pemberdayaan warga sekitar ini bisa membuat warga lebih mandiri. Tidak perlu susah mencari pekerjaan. “Bagi ibu-ibu rumah tangga, walau mendapat penghasilan Rp 600 ribu-1 juta, namun bisa membuat mereka jauh lebih mandiri tidak usah mengharapkan pendapatan suami.  Lagipula mereka bisa mengerjakan pekerjaan sambil mengurus anak,” lanjut dia.

 

Namun, pemberdayaan ini tidak bisa dilakukan Suminah seorang, apalagi dengan keterbatasan dana dan keahlian. Pada 2012, pemerintah daerah setempat memberi bantuan agar Suminah mendapatkan pelatihan pembuatan sepatu di Sidoarjo.

 

Selain itu, Suminah juga terpilih sebagai Duta Mutiara Bangsa Berhasanah (MBB) dari PT BNI Syariah. Dengan menjadi duta , Suminah mendapatkan dana pendampingan untuk memperluas usaha, seperti merekrut anggota dan memberikan pelatihan.

 

Berkat bantuan dari semua pihak ini, usaha pelepah pisang yang awalnya tidak dilirik orang ini bisa membuahkan pendapatan Rp 40an juta per bulan. Kegiatan pemasaran kerajinan pelepah pisang ini meluas sampai ke wilayah Indonesia Timur, Taiwan hingga Ukraina. (Gita Rossiana/HS; Investor Daily dan http://m.beritasatu.com/ekonomi/315495-menambah-pendapatan-dengan-mengolah-pelepah-pisang.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version