Sewaktu ESEMKA jadi buah bibir wong Solo, saya tersenyum geli, karena proses membuat body ESEMKA tidak berbeda dengan yang biasa kita lihat di bengkel ketok-las-duco. Itu beda dari yg saya lihat di Sunter atau di Jepang yang sudah menggunakan sistem ban berjalan, fully automated dan dibantu robot2 untuk pekerjaan2 yg berbahaya atau pekerjaan2 yg memerlukan akurasi tinggi.
Hasilnya adalah mobil berkualitas tinggi, efisien bahan dan waktu serta produktivitas tinggi. Pada tahun 2000 saya beruntung dapat melihat proses pabrikasi Nissan. Disana pada thn 2000 saja bisa menghasilkan 1 unit mobil baru setiap 1,5 menit.
Kemudian 2012 saya berkesempatan pula ke Pabrik Daihatsu dan Toyota, disana diproduksi Avanza dan Senia serta Fortuner dan Terios, setiap 1,5 menit lahir 1 unit mobil baru dalam keadaan kinclong dan lengkap.
Kenapa bisa setiap 1,5 menit lahir 1 Unit mobil baru? karena memakai sistem, yaitu proses2 membuat mobil mulai A hingga Z dipecah-pecah menjadi ratusan kegiatan2 spesifik, setiap kegiatan dan supply materialnya maksimum harus 1,5 menit dikendalikan oleh sistem yang disebut Kanban, misal pasang kaca 1,5 menit, las 1,5 menit, pasang AC 1,5 menit, pasang Ban 1,5 menit, ngecat 1,5 menit dstnya … dstnya … semuanya harus 1,5 menit/kegiatan.
Kini ESEMKA kalaupun masih dibikin, sepertinya masih dibikin seperti dibengkel ketok magic BLITAR. Bila ditinjau dari aspek bisnis, sepertinya ESEMKA belum memiliki competitive advantages. (Pan Supandi)-FR