YOGYAKARTA, KOMPAS-Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, hotel2 di DIY mulai dipesan. Okupansi atau tingkat keterisian hotel di DIY kini rata-rata 75%. Okupansi sejumlah hotel di sekitar kawasan wisata Malioboro yang merupakan tujuan utama turis bahkan sudah 90%.
“Pada hari biasa, okupansi hotel berbintang hanya 45 persen, sementara okupansi hotel nonbintang 20 persen,” kata Sekretaris Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono, Selasa (15/12/2015), di Yogyakarta.
Kenaikan okupansi hotel di DIY terjadi mulai 22/12/2015 hingga 2/1/2016. Masa puncak liburan diperkirakan terjadi pada 25 dan 31 Desember 2015 serta 1 Januari 2016.
Menuurut Deddy, wisatawan yang ingin berkunjung ke DIY tidak perlu khawatir kesulitan penginapan. Selain hotel, masih banyak penginapan atau guest house di DIY. Berdasarkan data BPS DIY, hingga 2014, jumlah hotel dan penginapan di DIY mencapai 1.138 unit dengan total 20.488 kamar.
Kabid Pemasaran Dispar DIY Imam Pratanadi mengatakan, Pemda DIY akan berupaya agar wisatawan tidak hanya mengunjungi obyek2 wisata yang sudah kerap didatangi, misalnya Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, dan kawasan Malioboro. Salah satu caranya menggelar kegiatan di obyek wisata lain, misalnya di Candi Ratu Boko, pusat kerajinan XT Square, dan kawasan Kaliurang.
Kawasan wisata lain di Kab-Sleman, Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo juga dipromosikan agar turis tertarik berkunjung. “Adanya obyek wisata baru, taman wisata air Jogja Bay di Sleman, diharapkan bisa menarik lebih banyak wisatawan,” kata Imam. Jogja Bay, taman wisata air seluas 7,7 HA dikelola PT Taman Wisata Jogja. Taman wisata ini akan diresmikan pada 20 Desember.
Untuk memudahkan wisatawan mencari informasi wisata, kata Imam, pihaknya membuka posko informasi di Malioboro, Bandara Adisutjipto, dan Stasiun Tugu. (hrs/dra/wie; I Made Asdhiana; Harian Kompas dan http://travel.kompas.com/read/2015/12/17/122800827/DIY.Siap.Menyambut.Wisatawan)-FatchurR