Merdeka.com–Setelah 17 tahun tidak singgah, 2015 lalu piala Adipura diraih Bandung. Untuk mempertahankan penghargaanini, Pemkot Bandung menggelar lomba Adipura di tingkat kelurahan. Wali Kota Bandung Emil mengatakan, kompetisi Adipura tingkat kelurahan sebagai upaya mengubah manajemen warga lebih peduli lingkungannya.
“Ini cara kita mengubah manajemen sehingga bersih dan inisiatif luar biasa. Jadi kota tinggal memanen, karena di kelurahannya bagus,” katanya (2/1). Penilaian Adipura kelurahan persis dengan penilaian tingkat nasional. Beberapa indikator : Insiatif lingkungan, fasilitas publik dan program inovasi diterapkan untuk mendapat penilaian. “Semua disamain persis sehingga kita tinggal memanen skor nya”.
Sesuai resolusi 2016, dirinya ingin Bandung bisa lebih menekankan penghijauan, tiap kelurahan harus memiliki rumah berkebun atau green house. Konsep urban farming jadi solusi penghijauan di tengah minimnya lahan di perkotaan.
“Ke mana pun kita pergi, tidak melihat dinding dan lahan kosong. Semua pro aktif memanfaatkan penghijauan-berkebun,” seraya mengapresiasi Kelurahan Neglasari Kec-Cibeunying Kaler yang menerapkan green house.
Dia menyebut, banyaknya penghijauan indeks kebahagiaan masyarakat meningkat. “Saya bahagia karena setiap bersentuhan dengan alam pasti senang,” tandasnya. (Lia; http://www.merdeka.com/peristiwa/pertahankan-gelar-bandung-gelar-lomba-adipura-tingkat-kelurahan.html)-FatchurR
————-
Sajian Aku cinta Indonesia lainnya :
- Tarif Busway turun jadi Rp 3.500
- Kinclongnya Bandara Sorong
————
1-Tarif Buusway turun jadi Rp 3.500
Liputan6.com, Jakarta–Bus2 yang tergabung Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) dengan Rute PIK-Monas akan diganti. Bus semula jenis kendaraan single Bus rapid transit (BRT) diganti bus sedang yang jenisnya sama dengan bus2 Feeder yang dioperasikan Kopaja.
Menurut Dirut PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih, penggantian 6 bus single BKTB dengan 20 bus sedang sesuai karakteristik penumpang rute PIK-Monas (kini PIK-Waduk Pluit-Monas-Balai Kota). Yaitu penumpangnya tidak banyak namun frekuensinya sering, sehingga bus sedang berjumlah lebih banyak lebih tepat dengan karakteristik penumpang.
“Ke depannya kami tiadakan istilah BKTB agar tidak membingungkan. Kami akan memiliki rute Transjakarta reguler, feeder, bus kota dan Jabodetabek” ujar Kosasih tertulis (3/1/16). Semua bus itu, dikenakan tarif sama Rp 3.500 sekali jalan dan boleh transit ke mana saja. Jadi tidak membingungkan.
“Mulai Senin (4/1/16) ini tarif BKTB semula Rp 6.000 jadi Rp 3.500. Jadi satu tarif di bawah satu manajemen Transportasi Jakarta”. Ini merupakan terobosan dari Gubernur DKI yang ingin memudahkan warga menggunakan transportasi keluar-masuk DKI. Dengan begitu, mereka beralih dari kendaraan pribadi ke Angkutan Umum Transjakarta.
Semula feeder bus itu dioperasikan tanpa kernet dengan maksud tidak ada transaksi Keuangan di atas bus. Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja di DKI, maka Transjakarta tetap menerapkan sistem kernet atau On-Board di atas semua bus yang dikelolanya. (http://news.liputan6.com/read/2403304/tarif-bus-terintegrasi-busway-turun-dari-rp-6000-jadi-rp-3500)-FatchurR
————
2-Kinclongnya Bandara Sorong
Sorong-Presiden Jokowi mengunjungi teminal baru Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat. Pengembangan bandara DEO mulai 2011 hingga 2015. Akhir tahun ini, pengembangan yang telah dikerjakan, pembangunan gedung terminal penumpang jadi 2 lantai, pemasangan garbarata, fixed bridge, baggage handling system, lift terminal, x ray bagasi, dan kabin multi view.
Pekerjaan lainnya adalah penambahan fasilitas lainnya seperti, area konsesi, area kerbside dan pembaruan desain interior terminal.
Memiliki luas 13.700 M2, terminal bandara yang dibangun 2 lantai dan berfasilitas lebih lengkap yang akan menambah kenyamanan penumpang dengan daya tampung hingga 782 penumpang. (Dnl / Ang; http://finance.detik.com/read/2016/01/01/172016/3109081/4/begini-kinclongnya-bandara-sorong-di-papua)-FatchurR