Jakart-Setelah menggondol 3 penghargaan di ajang tertinggi pariwisata dunia dari United Nation World Tourism Organization (UN-WTO), Indonesia kembali borong 3 penghargaan dari Asean Tourism Association (ASEANTA). Dalam ajang ini, Wonderful Indonesia menang 3 dari 6 penghargaan yang dirlombakan di level regional Asia Tenggara yang digelar di Sofitel Manila, Filipina.
“Kemenangan itu direncanakan. Awarding di level regional dan global itu harus kita rebut. Istilahnya kalibrasi, yakni kalau kita ikuti kriteria yang berstandar internasional, yang teruji dan terbukti di destinasi kelas dunia, itu pasti baik. Otomatis, objek wisata kita available dengan wisman yang berpengalaman internasional” kata Menpar Arief Yahya dalam keterangan resminya (23/1).
Indonesia, lagi2 berhasil menekuk rival utama, Malaysia yang meraih 2 penghargaan. Satu penghargaan sisanya dimenangkan Singapura. Pada ajang penghargaan yang bertema One Community for Sustainability di kawasan Asean ini, Indonesia memboyong penghargaan di 3 kategori : Best Asean Tourism Photo, Best Asean Cultural Preservation Effort, dan Best Asean Travel Article.
Kategori Best Asean Tourism Photo dimenangkan Agung Parameswara dengan karya fotografi “Morning In Bromo, Indonesia.” Foto bidikan anak Bali ini mengambil angel pemandangan Bromo, salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Foto dengan bingkai pariwisata yang amat mengesankan.
Kategori lain adalah, Best Asean Cultural Preservation Effort, yang dimenangi Saung Angklung Mang Udjo, Bandung. Tokoh yang concern dengan musik tradisional Sunda, Jawa Barat. Hadiah itu diterima Taufik Hidayat, Manajer Saung Mang Ujo.
Sedang, kategori ketiga yang mengalahkan lawan2nya adalah Best ASEAN Travel Article, dengan tema “The Perfect Wave” di Colour Magazine, Garuda Indonesia. Sentot Mujiono, Vice President Asia Region yang menerima award itu.
Menpar Arief Yahya yang hadir di ajang penghargaan ini, ikut berdiri dan mendampingi para penerima piala. Begitupun Wakil Menpar dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Mas Ermieyati binti Syamsudin dan Singapore yang turut di atas stage dengan latar belakang big screen multimedia.
“Award ini membuat kita makin percaya diri bahwa kualitas layanan dan atraksi yang dimiliki tidak kalah dari negara lain. Melihat potensi pariwisata, tidak boleh merasa rendah diri apalagi merasa rendah. Award juga mendongkrak kredibilitas kita di dunia internasional. Apalagi award itu diperoleh dengan cara yang fair, betul2 karena kualitas, dan dikeluarkan lembaga kredibel,” kata Mantan Dirut Telkom itu.
Menpar menegaskan, Indonesia harus menjadi pemimpin di regional Asean dan menuju ke global. “Penghargaan dari Aseanta dan UN-WTO itu adalah bukti bahwa jika serius, tidak ada yang tidak bisa. Mengejar award, dengan segala kriteria itu, secara otomatis akan mendekatkan diri pada standar dunia,” tegas Menpar.
Wonderful Indonesia Borong 3 Penghargaan Dunia di UN-WTO
Sebelumnya 21/1/16, Indonesia berhasil bawa pulang 3 penghargaan di forum internasional yang paling bergengsi di pariwisata, UN-WTO, Badan PBB yang mengurus pariwisata. Wonderful Indonesia mengalahkan Truly Asia Malaysia yang tidak berhasil memboyong satu pun penghargaan.
Kab Banyuwangi pemenang UN-WTO Awards in Innovation in Public Policy and Governance. Temanya: Re-inventing the Local Government in Tourism, Culture and Tourism Banyuwangi Regency Office, Indonesia. Banyuwangi mengalahkan Responsible Tourism and Free of Crime, ALcaldia Medellin, Columbia, dan East Africa Tourism Platform, Kenya.
Penghargaan kedua diterima Indonesia melalui kategori UNWTO Awards for Innovation in Enterprises. Garuda Indonesia dan Coca Cola Amatil Indonesia menjadi runner up pertama dengan tema “Bali Clean Up” dan Runner up keduanya First Professional Experience Project Melia Hotels International, Spanyol.
Juara-1 di kategori ini Treetop Wlaking Path, Anyksciai Tehional Park Direction, Lithuania. Penghargaan ke-3 diterima Indonesia, Yayasan Karang Lestari, Coral Reef Reborn in Pemuteran Bali. Dia masuk the first runner up dari kategori UNWTO Award for Innovation in Non-Governmental Organizations
Runner up kedua, Children in the Wilderness, Afrika Selatan. Pemenang pertamanya, Sisterhood of Survivor Program, Sasane, Nepal. (Eva Fitriani/Chairul Fikri/EVA; Investor Daily dan http://www.beritasatu.com/destinasi/343928-indonesia-sabet-3-penghargaan-pariwisata-dunia.html)-FatchurR