Sahabat-sahabat I Love P2Tel yang dirahmati Allah. Menyambut Tahun Baru 2016 ini, saya ucapkan selamat datang di zaman kesalehan, dan selamat datang di zaman kearifan. Merefleksi diri menyongsong tahun baru dengan cara melakukan evaluasi terhadap apa yang telah kita alami selama setahun yang lalu, dan membuat rencana apa yang akan kita lakukan beberapa tahun ke depan, rasanya menjadi penting untuk kita lakukan.
Kita awali saja dengan mengevaluasi diri terhadap kondisi kesehatan. Sudah berapa kali selama setahun ini kita menderita sakit, dan penyakit apa yang sering mendera? Mengapa hal tersebut terjadi?
Bagaimana dengan janji-janji kita tahun lalu, katanya mau menjalani pola hidup sehat dan rajin berolah raga agar badan kita tetap bugar dan awet muda, apakah janji-janji tersebut sudah kita penuhi? Jika kita dapat menjaga diri dari kemungkinan sakit misalnya, maka biaya kesehatan yang jumlahnya sangat besar akan bisa kita hemat.
Bagaimana dengan kondisi keuangan, apakah selama setahun kemarin kita bisa menyisihkan uang untuk ditabung, atau karena “pendapatan kita flat sedangkan harga kebutuhan hidup terus meningkat”, shingga kondisi keuangan kita masih tetap memprihatinkan?
Hidup memang tak selalu diisi dengan keceriaan. Butuh waktu untuk meyakinkan hati kita, bahwa masih ada hari esok untuk menggapai asa. Di samping mengevaluasi masalah keduniawian, kita juga perlu mengevaluasi diri terhadap hitam-putihnya kehidupan spiritual kita.
Apakah selama setahun kemarin semakin rajin pergi ke masjid, atau masih senang berpetualang dalam berbagai bentuk kemaksiatan? Evaluasi ini sangat layak untuk kita lakukan dengan serius. Mengevaluasi diri, pada dasarnya adalah menghisab amalan diri kita sendiri, sebelum Allah menghisabnya.
Dengan menghisab diri, kita menjadi sadar di mana positioning kita. Jika kita tidak pernah mengevaluasi diri, maka kita akan mengalami kesulitan ketika mencoba mengurai satu demi satu permasalahan yang harus kita hadapi. Jika kehidupan di tahun 2015 ini pernah membuat kita menangis, ingat bahwa ada ribuan kenangan indah yang pernah membuat kita bisa tersenyum.
Pelajaran dari kehidupan banyak orang, telah membuktikan bahwa kita tidak akan tersandung karena batu besar, namun justru sering terkilir karena menginjak batu kerikil. Memang tidak mudah untuk menemukan kesadaran, namun jika ada kemauan, Insya Allah kita bisa melakukannya.
Dengan rasa ikhlas, kita bisa mengambil hikmah dari apa yang tengah kita jalani. Dan dengan merefleksi diri, kita akan tersenyum melihat catatan-catatan masa lalu. Sesekali, pejamkan mata kita, karena ketika mata terpejam sesungguhnya hati kita melihat. Bagaikan melihat album kenangan, tanpa kita sadari ternyata banyak hal lucu dan konyol yang pernah kita lakukan. Tersenyumlah, dengan senyum kita akan merasa lebih sehat dan bahagia.
Setelah kita evaluasi, selayaknya kita bisa membuat perencanaan kegiatan untuk tahun-tahun yang akan datang, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Semoga kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, sukses dan bahagia akan menyertai kita. Aamiin. (Bandung, 31 Desember 2015 ; Wassalam, Muchtar A.F ; www.startc.co dan www.muchtar-af.blogspot.com ; FB & YouTube: Muchtar A.F)-FR