JAKARTA, KOMPAS.com–Pengembangan Techno Park di kawasan Banyumulek, NTB, yang masuk dalam daftar program kegiatan LIPI 2015, masih berlanjut. Techno Park LIPI itu membantu mengembangkan salah satu komoditas pangan di Indonesia, yaitu daging sapi.
Siaran pers di Jakarta (21/12/15), peneliti LIPI Dr Roni Ridwan mengatakan Techno Park merupakan program pemerintah membangun kedaulatan pangan prioritas nasional. Terutama daging sapi, prioritas andalan sebagai sumber protein hewani yang belum menunjukkan kedaulatan pangan secara nasional.
“Ini (Techno Park) langkah strategis kedaulatan pangan,” kata Roni. Program ini merupakan suatu kawasan pengembangan yang disiapkan khusus mengimplementasikan inovasi iptek di litbang universitas, perusahaan, dan pemerintahan. Hasil pengembangan iptek ini dilakukan diseminasi kemasyarakat dan diupayakan peningkatan jadi produk komersil skala besar atau industri.
Arahan kebijakan pembangunan Techno Park di tingkat kabupaten atau kota akan berfungsi sebagai pusat penerapan teknologi mendorong perekonomian di wilayah masing2, jadi tempat pelatihan, kegiatan magang, pusat diseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas.
Roni menjelaskan pemilihan daerah Banyumulek NTB, itu didasarkan potensi besar daerah itu di bidang peternakan, terutama peternakan sapi dan pendukung bioresouces lain. “Keunggulan Banyumulek terutama peternakan sapi yang berasal dari varietas sapi Bali. Varietas sapi Bali unggul dalam adaptasi terhadap makanan dan lingkungan Banyumulek,” ujar Roni.
Adapun program pembangunan dan pengembangan Techno Park Banyumulek dilaksanakan 5 tahun mulai 2015-2019. Program ini terintegrasi dalam 6 klaster, yaitu pengolahan pakan (silase, konsentrat, dan probiotik), pengolahan limbah (pupuk dan biogas),
Juga pembibitan sapi Bali (produksi sperma sexing dan GBP) dan penggemukan sapi potong, pertanian organik (padidan hortikultur), pengolahan pasca panen (olahan daging), serta kajian sosial ekonomi masyarakat yang dikemas dalam manajemen bisnis dan pelayanan kepada masyarakat.
Dengan Techno Park ini, Roni berharap kesejahteraan masyarakat ikut terangkat. Techno Park LIPI Banyumulek itu rencananya berdiri di lahan 30HA. Implementasinya bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prop-NTB, Pemprop NTB , Pemda Lombok Barat – NTB, Universitas Mataram, dan PT Gerbang NTB Emas.
Sebelumnya, Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi mengatakan berbagai pencapaian telah diraih pemerintah NTB. Namun, sampai saat ini masih banyak masalah ekonomi dan sosial di 10 kabupaten/kota. Oleh karena itu, sudah sepatutnya hari ulang tahun menjadi momentum untuk bersyukur dan intropeksi diri.
Pekerjaan rumah yang harus diintervensi adalah tingginya angka kemiskinan, juga ketimpangan antara yang tidak mampu dengan yang mampu. “Jika tidak dipersempit menganggu pembangunan. Untuk itu, keamanan dan ketertiban harus difokuskan”. (Latief; http://sains.kompas.com/read/2015/12/21/09575951/Pengembangan.Techno.Park.Banyumulek.Terus.Berlanjut)-FatchurR