Jakarta, Penggunaan ganja diketahui berefek buruk bagi sistem memori otak. Studi terbaru dari AS : “Kebiasaan mengisap ganja berdampak di hari tua”. Studi yang diterbitkan Jurnal JAMA Internal Medicine mengatakan kebiasaan isap ganja saat remaja otaknya melemah di hari tua. Akibatnya, kemampuan mengingat dan kecepatan berpikir otak semakin menurun.
“Studi dilakukan ke semua kalangan, pria-wanita, kulit hitam dan putih, pendidikan tinggi dan rendah. Hasilnya sama, penggunaan ganja saat remaja berdampak pada otak di kalau tua,” tutur Dr Reto Auer yang meneliti, dikutip dari CNN (11/2/16). Penelitian antara 1990-2015. 5.000 remaja dan dewasa muda rusia 18-30 tahun disurvei penggunaan ganjanya. Setelah 25 tahun, mereka di tes kecepatan berpikir dan mengingat kata.
Studi lain di Selandia Baru menunjukkan hal yang sama. Mereka yang menggunakan ganja mengalami penurunan IQ (Intelligence quotient) secara signifikan. Bahkan penggunaan ganja juga berpengaruh terhadap prestasi sekolah.
Hasil studi menemukan mereka yang menggunakan ganja sebelum berumur 17 tahun memiliki risiko 60 persen tidak menyelesaikan pendidikan. Selain itu, mereka juga 7 kali lebih berisiko melakukan bunuh diri dan 8 kali lebih berisiko menggunakan obat terlarang lain di kemudian hari.
Wayne Hall dari Center for Youth Substance Abuse Research, University of Queensland Australia, mengatakan harus ada kebijakan khusus yang membuat remaja enggan menggunakan ganja. Sebabnya, masih banyak remaja yang menganggap ganja tidak lebih berbahaya daripada rokok.
“Ganja sekilas tak berbahaya, Anda mengisapnya dan senang. Namun efek ganja tidak dirasa besok atau lusa, namun 10-20 tahun ketika Anda sudah dewasa dan berkeluarga,” tuturnya. (mrs/vit; Muhamad Reza Sulaiman – detikHealth; http://health.detik.com/read/2016/02/11/183211/3139889/763/akibat-isap-ganja-saat-remaja-otak-lemah-di-hari-tua)-FatchurR