Ini kisah sekian puluh tahun yang lalu. Alkisah, saat itu teman Pak Johar yang bernama Pak Aren masih muda, masih sekolah di SMA. Pak Aren ini termasuk anak yang badung dan nakal, serta berani.
Pada suatu hari dia berlomba dengan beberapa teman sekelasnya ketika ujian, dengan tahuhan. Siapa paling cepat keluar ruangan dialah yang jadi pemenangnya dan berhak mendapat semua uang taruhan.
Ujian dimulai. Bu Guru membagikan jawaban soal yang tinggal memilih saja, alias ‘multiple choice’. Jawaban itu berisi jawaban nomor 1 sampai dengan 100, jadi ada 100 jawaban.
Begitu mendapat kertas jawaban itu, Pak Aren muda yang sedang berlomba itu segera mengisi nama dan jawaban untuk semua soal, 100 segera terisi jawaban. Tentunya ini jawaban ngawur saja, sebab saat itu lembaran berisi soal belum dibagikan.
Kemudian kini Bu Guru membagikan lembaran berisi soal. Begitu lembar soal sampai ke tangan Pak Aren muda, dia sangat kaget. Mengapa? Karena jumlah soalnya hanya ada 60, sementara dia sudah terlanjur mengisi 100 jawaban .
KBY. Kok bisa ya ? (Widartoks 2016)-FR