Jakarta-Penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan nasional makin dipacu melalui penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) melalui kerja sama antara Kemenperin dan TNI. Langkah ini diharapkan membuka peluang kerja sama TNI dengan lembaga litbang di Kemenperin.
“Termasuk, pemanfaatan unit-unit balai besar dan unit-unit balai riset standardisasi yang tersebar di berbagai propinsi, sehingga program litbang ini mendukung kemandirian pertahanan nasional,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin, di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (21/3).
Kemperin sendiri telah menetapkan arah kegiatan litbangyasa yang difokuskan untuk mendukung pengembangan industri substitusi impor dalam rangka mengurangi impor bahan baku dan barang modal serta mendukung akselerasi hilirisasi industri.
Menperin hadir di Mabes TNI pada rangkaian acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian tentang Litbang Alutsista dan Non-Alutsista.
Kemperin mengapresiasi gagasan rencana kerja sama litbang ini yang digulirkan TNI AD dan melibatkan kementerian terkait. Dengan sinergitas, terwujud aktivitas litbang terintegrasi dan pemakaian bersama fasilitas yang ada di masing-masing lembaga litbang, maupun pemberdayaan sumber daya penelitian.
Pengembangan menyasar Alat Utama Sistem Persenjataan dan Non-Alat Utama Sistem Persenjataan.
Hadir mewakili Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ialah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan.
Dalam sambutannya Didit mengungkapkan nota kesepahaman ini sebagai landasan para pihak di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kerja sama terkait dengan penyelenggaraan litbang alutsista maupun non-alutsista.
“Kerja sama litbang ini untuk mewujudkan pertahanan nasional yang mandiri dan mengurangi impor. Diharapkan nota kesepahaman ini memperbesar pengabdian TNI dan kementerian terkait kepada bangsa, negara dan masyakat,” ujarnya.
Nota kesepahaman program litbang ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Industri Tahun 2015-2019 yaitu terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing. Antara lain melalui peningkatan nilai tambah di dalam negeri, membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional. (Siprianus Edi Hardum/EHD; Suara Pembaruan dan http://www.beritasatu.com/ekonomi/356043-litbang-alutsista-mendirikan-industri-pertahanan.html)-FatchurR