P2Tel

Mendol

Eit …. tempe busuk, empat hari di kulkas jangan dibuang. Bikin mendol, gampang. Bumbu standar, bawang merah, bawang putih, garam. Tambah daun jeruk purut, iris kecil biar gampang di haluskan, untuk mengurangi bau gas yang keluar dari tempe busuk.

Ada bumbu wajib untuk segala masakan tempe, yakni ketumbar (bukan merica), yang membikin rasa tempe tambah kuat. Kemudian tambahkan juga sepotong kencur biar gorengan mendol kita segar baunya. Cabe rawit, tentu, juga untuk menetralisir bau busuknya tempe.

Tempe dihaluskan dahulu di tempat terpisah dan semua bumbu digerus dengan cobek lebar. Baru kemudian dicampurkan kedalam tempe yang sudah lebur. Saya memakai Spatula, yang sengaja saya pilih di toko Progo Jogja, Spatula yang termahal dan sungguh saya tidak menyesal.

Spatula buatan luar negeri, yang tebal pangkalnya itu memang cocok untuk mencampur bahan tempe mendol, sekaligus mengiris, membentuk bulatannya dan menyemplungkan ke minyak panas, tanpa mengotori tangan

Apa lagi ya? Oh ya, ada satu rahasia dapur saya, ragu-ragu saya ungkap, tapi jangan disebar ya? Karena ini tidak ada di buku masakan dimanapun. Adonan tempe yang sudah tercampur sebelum saya bentuk bulatannya saya taburi bubuk tepung siap saji yang banyak dijual di minimarket.

Tepung ini gunanya agar mendol saya lebih renyah, sedap dan bulatannya tidak mudah ambrol; Nah, tinggal plung plung plung ke minyak panas, tapi api sedang saja…… selamat mencoba, good luck
(Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR
———-

Rangkaian komunikasi WA-Grup VN tentang Mendol sebagai berikut :
# : Kalau tempe yg masih baru sayang bu, banyak pilihan, keripik, sayur santen, terik tempe, sambal goreng. Kalau tempe busuk hanya ada 3 pilihan, dibikin mendol, disayur bobor dengan bayam, tapi harus ada kelapa parut dan pilihan terakhir ….. dibuang …. Hehe (SH)-FR

# : Bu Jelita, mendol klo di Blitar punya nama “Menjeng”, teman makan nasi pecel khas Blitar. Bahasa kerennya ” perkedel tempe”. Bagi sebagian orang jawa termasuk saya, tempe semangit ( agak busuk) merupakan pavorit baik utk tambahan bumbu sayur maupun bahan mendol pengganti kentang.

Saking senengnya, saya pernah lupa diri. Tempe busuk karena sayang dibuang, saya goreng kemudian diuleg sbg sambel tempe dg bumbu bw putih, bw merah dan kencur. Mungkin karena serakah dg lahap saya habiskan sendiri menemani nasi liwet yg anget. Karena kekenyangen, setiap teurab (antob) keluar bau tempe busuk.

Malamnya, perut terasa mual, tapi nggak ada yang keluar. Pinggang sakit seperti ada papan kayu yg nempel (kholiq), hal ini berlangsung sd 2 hari. Karena nggak kuat saya ke rm sakit, dan ketika dicek, tau nggak kreatinin saya mencapai angka 8 dari yg normal 0, –.?

Nggak mau nginep, dokter ultimatum jika dlm jangka 2 hari mendatang tidak turun maka saya hrs cuci darah. Hiii ngeri. Saya banyak minum air kelapa dan singkat kata akhirnya kreatinin terus turun dan kondisi saya membaik. Kesimpulannya saya keracunan tempe busuk.

Tapi untuk melupakan mendol, tak mungkin karena pejah gesang saya terlanjur cinta mendol. Sbg langkah mengurangi risiko, ada baiknya tempe busuk atau yg normal di seupan/ dikukus dulu baru diproses seperti resep p Dhon.

Khusus menjeng, saya suka tambahkan parutan laja/ laos. Dijamin uenak dan uenak apalagi ditemani nasi pecel, sambil nongkrong dipinggir jalan pagi pagi, bareng sopir2 angkutan yg ngetem di jln Tanjungsari Blitar. Ahhhhh. (SSA)-FR

# : Wah ceritanya bagus sekali. (SH)-FR
# : Muaafkan cerita nyata dibuang sayang. Berat badan saya turun 2 kg sewaktu alergi tempe ( trauma).
Tapi sekarang? Tiada sarapan pagi yg paling nikmat kecuali dg sambel tempe semangit dan atau lodeh tempe. Maturnuwun resepnya p Dhon jangan bosan kirim lainnya. (SSA)-FR

# : Terima kasih , kisah pengalamannya pak SH dan pak SSA, sangat penting bagi saya, karena saya hampir tiap hari makan tempe, sementara saya sangat sensitif terhadap makanan. (Jelita Darwati)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version