P2Tel

Menghitung tahun Masehi ke Hijrah dsb

Kita ketahui dalam peredaran waktu, yaitu 1) Penanggalan yang menggunakan perhitungan Matahari ditemukan Julian. Era kalender Julian didasarkan tahun tradisional yang dihitung sejak kelahiran Nabi Isa AS. Hitungan tanggal-bulan Kalender Julian disempurnakan 1582 M oleh Gregorian dan digunakan masyarakat dunia yang dikenal dengan Kalender Masehi.

2) Penanggalan dengan perhitungan Bulan yang terlahir atas usulan Sayyidinaa Ali bin Abi Tholib RA. yaitu berdasar Hijrah Nabi SAW dari Mekah ke Yatstrib (Madinah), tahun 622 M. Dalam perhitungannya 1 tahun Kalender Hijriyah lebih pendek 11 hari dibanding 1 tahun Kalender Masehi.

Sebagai Perhitungan praktis menentukan tahun Hijriyah dari tahun Masehi, Rumusannya adalah :
Harga Hijriyah ( X ) = Tahun Masehi – 621, lalu Kofisien koreksinya adalah merupakan hasilnya ( A ) = X : 33, Harga A bilangan bulat dan setiap pecahannya berapun diabaikan. Tahun Hijriyah = X + A.

Contoh : Saat ini tahun 2016 M, maka Harga Hijriyah ( X ) = 2016 – 621 = 1395.
Koefisien koreksi (A) = 1395 ; 33 = 42,27 = 42 (bilangan bulatnya)
Maka Tahun Hijriyah-nya = 1395 + 42 = 1437 H.

Sebaliknya untuk mencari tahun Masehi dari tahun Hijriyah, Adapun Rumusannya adalah :
Koefisien koreksi (X) = Tahun Hijriyah x 33
Harga Masehi like emotikon = Koefisien koreksi (X) : 34
Tahun Masehi-nya = Y + 622

Contoh : Saat ini tahun 1437 H, maka Koefisien koreksinya (X) = 1437 x 33 = 47.421
Harga Masehi like emotikon = 47.421 : 34 = 1.394,74 = 1394 (bilangan bulatnya).
Maka Tahun Masehi-nya = 1394 + 622 = 2016 M.

Demikian disampaikan, selamat mencoba dan semoga bermanfaat, wa assalaam. (Muhammad Sufron Chaffas; dari grup FB-ILP)-FR
————

Sajian IBO lainnya :
1- Nasihat Indah Syaikh Al-Albani RA
2- Kehidupan dalam Islam
3- Kita tahu tapi…..
———–

1-Nasihat Indah Syaikh Al-Albani RA
🌿”Jika anda bicara tentang TAUHID, maka pelaku kesyirikan akan mencampakkanmu. Jika anda berbicara tentang SUNNAH, maka pelaku bid’ah akan mencampakkanmu. Jika anda berbicara tentang DALIL, maka orang-orang yang fanatik madzhab dan orang-orang sufi akan mencampakkanmu.

Jika anda bicara Wajibnya taat ke pemimpin, menasehati, dan mendoakan kebaikan untuk mereka, maka orang2 hizbi-khawarij mencampakkanmu. Jika anda bicara tentang Islam dan hubungannya dengan kehidupan, maka orang2 oreantalis dan liberal dan mereka yang memisahkan agama dari kehidupan akan mencampakkanmu.

Ini sebuah keterasingan. Mereka menyerang kita dengan media cetak dan elektronik, sampai2 keluarga dan sahabatpun memerangi orang yang asing ini yang berpegang kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul.

Kami berbahagia dengan keterasingan ini dan berbangga dengannya, karena Rasul memuji mereka orang2 asing, sebagaimana Rasul bersabda,

“Islam datang dengan keterasingan, dan akan kembali asing, maka berbahagialah orang2 yang asing.” Beliau ditanya, “Siapa orang2 asing itu Rasul?”

Rosul : “Mereka adalah orang2 yang memperbaiki (keadaan) di tengah2 rusaknya manusia.” (Silsilah Al-Aahadits Ash-Shahiihah, no. 1273)—(Sapuwan Ksg; dari grup WA-78)-FR

———–

2-Kehidupan dalam Islam
Saat ini ajaran orang2 yang menyimpangkan agama Islam menguasai dunia, sehubungan paham Salafi Wahabi telah menguasai Tanah Suci Mekah dan Madinah. Ini merupakan tempat lahirnya agama Islam. Orang2 yang telah menyimpangkan agama Islam antara lain adalah

1) Ali bin Musa 1427 M, yang mendirikan paham Syi’ah,
2) Muhammad bin Abdul Wahhab 1745 M, yang mendirikan paham Salafi Wahabiyah,
3) Mirza Ghulam Ahmad 1875 M, yang mendirikan paham Ahmadiyah.

Dari ketiganya yang menyimpangkan Islam, perlu diwaspadai dan berhati-hati adalah pengikut ajarannya paham Salafi Wahabi disamping ajarannya Radikal, Tidak Toleransi dan merasa paling benar sendiri. Para Ulama Pewaris Nabi telah mengajarkan Islam mengajarkan Risalah Kehidupan yang terdiri dari 3 Inti :

1)-Aqidah. Adalah Pondasi atau Dasar awal dari keimanan bagi pemeluknya. Aqidah bagian yang utama dari agama Islam, karena amal ibadah umat Islam sangat bergantung dari Aqidahnya. Hal ini yang akan membedakan agama2 lain dan aliran kepercayaan.

Aqidah Islam adalah Menegakkan (Meyakini dan Mengamalkan) Risalah Tauhid “Laa Ilaaha Illaallaah Muhammadur Rosuulullaah”, Dasar hukum, menukil Surat-47 Muhammad ayat-19 dan Surat-48 Al-Fath ayat-29. Ajaran lain menyelisihkan dengan tipis dan mengambil dari bahagian uraian Islam. Dari Aqidah yang berbeda itu yang menyebabkan umat Islam tidak bisa bersatu kembali.

2)-Rukun Agama Islam adalah Perintah agar menjalankan/ melaksanakan kewajiban dan larangannya. Adapun Rukun itu terdiri dari Rukun Iman (Kepercayaan) ada 6 perkara, Rukun Ihsan (Kebajikan) ada 3 perkara dan Rukun Islam (Keselamatan) ada 5 perkara.

Namun sayangnya redaksinya ada yang direkayasa karena urutannya tidak teratur dan uaraian dari Rukun Ihsan tidak sesuai. Urutan redaksinya semestinya Rukun Iman, Rukun Ihsan dan Rukun Islam. Ajarannya lain hanya Rukun Iman dan Rukun Islam.

3)-Syari’at Islam adalah Pedoman Hukum atau Peraturan bagi pemeluknya. Syari’at Islam adalah Al-Qur’aan, Al-Hadits, Ijma dan Qiyas. Dari Umat bin Khoththoob RA; Telah sampai kepadaku Rosul bersabda telah aku tinggalkan untuk kalian Dua perkara, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh keduanya yaitu Kitabullaah dan Sunnah-ku.

Para Ulama menjabarkan Al-Qur’aan, Al-Hadits, Ijma dan Qiyas, namun ajaran lain hanya Al-Qur’an dan Al-Hadits yang dianggap shohih.

Dari ketiga ajaran yang beda itu menyebabkan dalam menjalankan amal ibadahpun beda. Mereka mengelabui umat berdalih hanya khilafiyah/ furu/ multitafsir. Perbedaan itu Sunnatullaah, oleh karena itu diperbolehkan beda dalam hal berikhtiar, namun haram perkara Aqidah, Rukun dan Syari’at. (Muhammad Sufron Chaffas; dari grup FB-ILP)-FR
——-

3-Kita tahu tapi…..
Imam Ibnul Qayyim RA mengisahkan : “Seorang anak perempuan meninggal krn Tho’un. Ayahnya melihat di dlm mimpi. Ayahnya berkata kepadanya : “Wahai anakku kabarkan padaku tentang akhirat!”

Jawab Anaknya : “Kami melewati perkara besar. Kita telah tahu, tapi kita tdk mengamalkannya. Demi Allah, satu ucapan tasbih atau satu rakaat sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya”..

Berkata Ibnul Qayyim : “Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (kami tahu, tapi kita tidak mengamalkan), tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya..”

* Kita tahu, orang yang membaca satu huruf dari Al Qur’an, baginya 10 kebaikan dan satu kebaikan akan di lipatgandakan 10x. Tapi kita tidak pernah meluangkan waktu baca Al-Qur’an dalam jadwal harian kita.

* Kita mengetahui, bahwa haji yang mabrur, tidak ada pahala baginya kecuali surga, dan akan diampuni dosanya sehingga kembali suci seperti saat dilahirkan. Tapi, kita tidak bersemangat melaksanakan, padahal kita mampu melaksanakannya.

* Kita mengetahui, bahwa orang mukmin yang paling mulia adalah yang paling banyak sholat malam, dan bahwasanya Rasul dan para shahabatnya tidak pernah meremehkan sholat malam di tengah segala kesibukan dan jihad mereka. Tapi sayang kita terlalu meremehkan sholat malam.

* Kita tahui kiamat pasti terjadi, tanpa ada keraguan, dan pada hari itu Allah akan membangkitkan semua yang ada di dalam kubur. Tetapi sayang, kita tidak pernah mempersiapkan diri untuk hari itu.

* Kita sering saksikan orang meninggal mendahului kita. Tapi kita selalu larut senda gurau dan permainan dunia seakan kita dapat jaminan hidup selamanya dan tidak akan akan menyusul mereka.

Wahai Saudaraku. Semoga kita merubah keadaan kita mulai detik ini, dan mempersiapkan datangnya hari perhitungan yang pasti akan kita hadapi. Hari dimana kita mempertanggung jawabkan setiap perbuatan kita di dunia. Hari ketika lisan kita dikunci, sedang mata, kaki, dan tangan kita jadi saksi..

Pada hari itu, tiap orang lari dari saudaranya, ibu dan bapaknya, teman2 dan anaknya, karena hari itu tiap orang disibukkan dg urusannya masing2. Saya telah mengirimkan Nasehat ini kepada orang yg saya cintai karena Allah, maka kirimkanlah nasehat ini kepada orang yang kalian cintai. Agama itu Nasihat… (Ayi Priatna; dari grup WA-78)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version