Menjadi ”pasien”
Di bagian selatan Ibu Kota, terdapat resto unik. Di resto di Jalan A-Dahlan, Kebayoran Baru, itu pengunjung diibaratkan sebagai ”pasien”. Hospitalis Resto and Bar, restoran berkonsep RS. Restoran yang berdiri Mei 2014 itu total menerapkan konsep itu. Mulai dari penampilan pegawai, desain interior ruangan, mebel, hingga cara penyajian hidangan.
Sejak datang di halaman parkir, pengunjung disambut petugas keamanan yang memakai pakaian operasi biru tua layaknya dokter lengkap dengan topi kecil berwarna senada. Saat memasuki restoran, pelayan wanita berseragam perawat membukakan pintu bergagang kruk (alat bantu jalan) yang dimodifikasi.
Di dalam resto tampak meja2 makan berbentuk meja operasi dan kursi yang dibuat dari modifikasi kursi roda. Tak heran jika pengunjung pasti tak lupa berfoto. Seperti Lia (39) yang memotret putrinya, Salsabila (12), dengan latar belakang dinding restoran bergambar perawat dengan tulisan ”Pharmacy”. ”Mau dipasang di Instagram dan Facebook,” ucap Salsabila.
Lia dan Salsabila yang tinggal di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, penasaran singgah di Hospitalis karena kerap melewati Jalan Ahmad Dahlan. ”Tema restorannya unik dan atmosfernya beda. Bikin orang penasaran,” kata Lia.
Rasa penasaran juga dirasakan Rifki Ardisah (18), pengunjung lain yang datang dengan pasangannya, Dianan Safitri (18). ”Saya baru pertama kali ke sini, dengar dari teman-teman. Paling lucu pakaiannya. Tapi, menunya juga unik, dari yang seperti darah sampai yang memakai suntik,” kata Rifki.
Ya, cara penyajian sejumlah menu di Hospitalis tak lazim, seperti minuman Virgin Mexican Blood, jus stroberi bercampur jus lemon warna merah yang disajikan dengan memakai kantong darah. Atau Fresh Transfusion, minuman segar paduan antara jus lemon, jeruk, dan nanas berwarna kuning yang disajikan dengan botol infus dengan selang yang menjulur ke gelas.
Tak hanya minuman, sejumlah makanan disajikan dengan alas makan rumah sakit berbahan logam. Garam dan merica bubuk pun disajikan dengan dituang dalam kapsul obat. Betul2 penyajian bumbu dan hidangan yang di luar kebiasaan.
Menurut Nur Syamsu Putra, Asisten Manajer Hospitalis, pengunjung yang datang ke Hospitalis diibaratkan sebagai pasien yang tengah berobat. Syamsu mengatakan, Hospitalis dibangun dengan konsep rumah sakit oleh Andhika Hasan, sang pemilik, sebagai pembeda dari rumah makan lain.
Untuk menarik pengunjung anak muda, Hospitalis menghadirkan live music dan DJ (disjoki) setiap Jumat dan Sabtu malam. ”Kalau menu makanan di sini memang kebanyakan Western,” ujar Syamsu yang mengenakan jas putih layaknya dokter.
Dengan keunikan tema yang ditawarkan, Hospitalis pun menjadi buruan anak muda yang aktif di media sosial. Inilah yang membuat pengunjung Hospitalis terus meningkat.
Dalam beberapa bulan terakhir, kata Syamsu, rumah makan dengan kapasitas 100 orang ini bisa disesaki hingga 300 pengunjung saat akhir pekan.
Tak hanya Taman Santap Rumah Kayu dan Hospitalis, terdapat pula beberapa rumah makan atau kafe bertema unik lain di Jakarta, seperti Junkyard di Senopati, Jakarta Selatan, restoran dengan semua mebel dari barang bekas;
Juga The Lab Café di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, menghadirkan alat2 lab di dalam kafe; serta Playground di Pondok Indah yang menghadirkan suasana tempat bermain. Makan jadi penuh sensasi tematis. (HARRY SUSILO dan SAIFUL RIJAL YUNUS; I Made Asdhiana; Harian Kompas; http://travel.kompas.com/read/2015/10/25/092100027/Sensasi.Bersantap.di.Atmosfer.Tak.Lazim?page=all)-FatchurR