P2Tel

Jangan salahkan pakaian wanita

Jakarta-Komnas perempuan dan anak melihat korban seksual jenis perempuan kerap disalahkan dalam proses penyelidikan. Cara pandang itu menempatkan perempuan objek kekerasan seksual.

“Selama ini tidak ada perubahan pola pikir dan perilaku. Sehingga akar masalah kekerasan seksual tidak tuntas. Kondisi ini menempatkan perempuan jadi obyek seksualitas hingga kerap disalahkan” ujar Komisioner Komnas perempuan-anak, Siti Nur Herawati dalam diskusi bertema ‘Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak serta solusinya’ di Jakarta (27/5/16).

“Kalau begitu sama saja termasuk dikriminasi perempuan. Kenapa tidak laki-laki saja yang menahan hawa nafsu,” sambung Siti. Siti mempertanyakan perihal korban kekerasan seksual yang disalahkan, akibat cara berpakaiannya. Sehingga mengundang orang untuk tindak pidana kekerasan seksual.

“Kenapa yang disalahkan pihak perempuan, hanya karena dengan menggunakan pakaian yang minim dan tubuhnya yang mengundang,” paparnya. Sejumlah kasus kata Siti justru menimpa pada perempuan yang santun dalam berpakaian. Tak sedikit korban kekerasan seksual justru mengenakan jilbab

“Seperti kekerasan seksual di pesantren. Masyarakat terdekat pun, dengan stigma ini tidak mengakui korban sebagai korban. Jadi bagaimana, menggali keterangan adanya kekerasan seksual” pungkasnya. (Agus Suryono; dari grup FB-ILP; sumber ed/rvk; http://news.detik.com/berita/3219489/komnas-perempuan-jangan-salahkan-pakaian-wanita-di-kasus-pelecehan-seksual)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version