P2Tel

Kiat jadi pasien efektif(7)

Berikut kutipan dari Dr Handrawan Nadesul; 14/11/2015; yang menguraikan bagaimana kita peserta Yakes memahami dan sekaligus mematuhi ketentuan (KD) yang bertalian dengan pemeliharaan kesehatan kita. Artikel ini kami potong menjadi 10 segmen, agar tidak terlalu panjang.

 

Hanya karena kurang efektif melakukan peran sebagai pasien, ada kemungkinan tambahan ongkos tak perlu yang mesti pasien bayar atau menambah panjang penderitaan. Selain belum tentu keluhan hilang, dan penyakit sembuh. Untuk itu sedikitnya perlu sepuluh kiat, bekal menjembatani gap kompetensi Anda sebagai pasien dengan dokter pada setiap kali Anda sedang memerlukan bantuannya. Silahkan lanjutannya (seri 4) :

 

  1. Jangan mau apotek tukar obat selain dari yang dokter tulis kecuali sesuai aturan Yakes

Obat yang beredar di kita begitu banyak. Obat sejenis bisa memiliki puluhan merk dari pabrik yang berbeda. Bisa saja di apotek belum tentu tersedia semua merk obat dari yang isinya sejenis. Itu maka, hanya karena pertimbangan bisnis semata, ada pihak apotek yang suka lancang menukar obat tidak seperti yang dokter resepkan.

 

Itu sebab di bagian bawah resep dokter lazimnya mencantumkan peringatan agar apotek tidak menukar obat tanpa sepengetahuan dokter, kecuali dikonsultasikan kepada dokter Yakes. Maksudnya selain menghargai resep dokter, dokter punya pertimbangan tersendiri.

Kendati jenis obatnya sama, isi dan takarannya pun sama, namun bila dokter memilih merk yang diresepkannya, di luar pertimbangan bisnis, tentu ada pertimbangan lain. Pertimbangan harga yang lebih murah, misalnya. (Rizal Chan dari grup FB-ILP; sumber dari Dr Handrawan Nadesul; 14/11/2015; http://herbal-tahitiannoni.blogspot.co.id/2015/01/cara-menjadi-pasien-yang-efektif-baik-dan-bijaksana.html)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version