KOMPAS.com-Peroksida adalah bahan utama di sebagian besar produk pemutih gigi rumahan. Umumnya, produk ini dianggap aman dan bekerja membentuk gelembung pada enamel gigi yang mampu mengangkat noda gigi.
Produsen mengatakan, efek samping yang paling umum terjadi dari pemakaian yang sering ialah sensitivitas gigi, namun para ahli memiliki pendapat yang berbeda ketika Anda memutuskan untuk memutihkan gigi Anda di rumah.
“Konsumen memiliki akses mendapatkan produk pemutih gigi. Beberapa produk justru dapat merusak gigi Anda,” kata Dr. Gerry Curatola dari Rejuvenation Dentistry di New York City. “Beberapa dari produk ini menggunakan konsentrasi pemutih terlalu tinggi yang umumnya berbentuk hidrogen peroksida.”
Beberapa produk pemutih gigi juga mengandung asam yang menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak di mulut : Gusi, lidah atau tenggorokan. Ketika sering digunakan, lanjut Curatola, produk ini menyebabkan kerusakan pada mineralisasi dan enamel gigi Anda. Jadi, jika Anda melihat warna biru neon pada gigi, itu dapat menjadi pertanda over-whitening, Curatola mencatat.
Pemutih gigi bisa membuat orang-orang kecanduan, sehingga terus-menerus melakukan pemutihan gigi dengan produk pemutih gigi rumahan, seperti pemutih dalam bentuk pasta gigi, obat kumur, atau jenis pemutih gigi lainnya. Padahal, rutinitas ini bisa membuat gigi menjadi rusak.
“Anda hanya boleh memutihkan gigi Anda dalam waktu singkat dan itu harus tidak lebih dari 2 bulan 1x” kata Curatola. “Saya benar2 merekomendasikan berkonsultasi ke dokter gigi langsung, atau melakukan proses ini di bawah pengawasan dokter gigi.” (Ayunda Pininta; Bestari Kumala Dewi; Foxnews; http://health.kompas.com/read/2016/05/19/201700823/Menggunakan.Pemutih.Gigi.Terlalu.Sering.Justru.Merusak.Gigi)-FatchurR
———
Sajian kesehatan lainnya : 4 Macam pengetahuan sederhana
1. Tersedak makanan; 2. Salah bantal; 3. Kram kaki dan 4. Kaki kesemutan
Ini adalah pengetahuan yang dapat menolong orang dan diri sendiri. Cara pertolongan sebagai berikut:
1. Cara penanganan jika tersedak makanan
– hanya perlu “mengangkat tangan”.
Di Atlantic City, New Jersey, AS, ada seorang bocah berusia 5 tahun bernama A’Zir Spence yang secara cerdik berhasil menyelamatkan nyawa neneknya, metode yang dipergunakannya sangat sederhana, hanya perlu “mengangkat tangan”.
Shirldine Stewart berusia 56 tahun sedang menonton televisi di rumah sambil makan jelly ketika cucunya Spence turun ke bawah untuk menanyakan sesuatu kepadanya. Ketika sang nenek memalingkan muka untuk memandang cucunya, sepotong jelly tersangkut di kerongkongannya.
Sang nenek berusaha menolong diri sendiri dengan menekan-nekan bagian perut, namun tidak ada gunanya, Spence lalu bertanya: “Nek! Apakah nenek tersedak?”, namun sang nenek tidak bisa menjawab. “Saya rasa nenek tersedak. Nek! Ayo cepat naikkan tangan nenek!”
Nenek Stewart lalu mengangkat tangan di atas kepalanya dan ternyata jelly itu keluar dari kerongkongannya. Spence menyampaikan kalau metode ini dipelajarinya di sekolah. Jadi cara penanganan jika tersedak makanan — hanya perlu “mengangkat tangan”.
2. Salah bantal
Kadang ketika bangun tidur, anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yang harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, anda hanya perlu mengangkat kaki anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dengan memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.
3. Kram kaki
Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi-tinggi, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi-tinggi, segera akan terasa lebih enak.
4. Kaki kesemutan
Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dengan sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dengan sekuat tenaga. (Bang Sulis; dari grup WA-78; sumber dari : http://www.redaksi9.com/2015/08/ini-adalah-pengetahuan-yang-dapat.html)-FR