Metrotvnews.com, Jakarta: Telkom menargetkan 20 juta rumah terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optic atau FTTH (Fiber To The Home) akhir 2020. Ini bentuk komitmen Telkom memberi kontribusi positif meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa melalui pengembangan infrastuktur broadband layanan digital.
Pemenuhan tekad ini bukan tanpa tantangan. Dalam rangka percepatan penyediaan dan pengembangan infrastruktur FTTH yang besar di wilayah kepualuan Indonesia yang luas dalam waktu yang relatif singkat adalah tantangan yang harus dijawab.
Oleh karena itu, Telkom mengajak berbagai kalangan untuk ikut berperan mempercepat pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia dalam pola kemitraan yang saling menguntungkan.
Bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi yang lebih penting adalah menguntungkan pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat menikmati infrastuktur broadband dan layanan digital yang berkualitas.
IndiHome menjadi salah satu layanan digital yang menjadi fokus saat ini. IndiHome merupakan layanan triple play yang terdiri dari Internet on Fiber, UseeTV (IPTV/OTT TV) dan Telepon Rumah yang telah medapatkan respon sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Setelah sebelumnya Telkom turut berpartisipasi dalam ajang FTTH Council pada tanggal 17-18 Mei 2016, di Bangkok dengan menghadirkan Direktur Consumer Service Dian Rachmawan sebagai pembicara, maka kali ini Telkom menggelar acara seminar terkait FTTH.
Sebagai bagian dari langkah Telkom dalam merangkul berbagai pihak, maka pada tanggal 25 Mei 2016 yang akan datang, diadakan Seminar “The Role of Home Broadband Wiring and Insfrastructure Partnership Toward New Golden Era of Fixed Broadband.”
Seminar satu hari ini akan diadakan di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Berbagai pihak seperti pengembang properti, pengelola jaringan akses dan lain-lain diundang dalam acara ini.
Para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dari berbagai kalangan dihadirkan untuk berbagi wawasan tentang pentingnya dan terbukanya berbagai peluang dalam percepatan pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia.
Pihak pemerintah diwakili Direktorat Jenderal PPI (Penyelenggara Pos dan Informatika) Kemenkominfo Indonesia. Telkom akan diwakili oleh Direktur Consumer Service Telkom, Dian Rachmawan. Kemudian dari para praktisi di industri ICT (Information and Communication Technology) Indonesia dan dunia, hadir perwakilan dari ZTE, NTT East, Jembo Cable Company, Yangtze Optical Fibre & Cable, Huawei, D-Link, TP-Link dan Fiber Home Technologies Indonesia.
Pada diskusi panel akan hadir juga Perwakilan dari Telkom Akses, APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), akademisi dari Universitas Indonesia, AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) dan perwakilan dari pengembang properti di Indonesia.
“Kerja sama yang baik dari berbagai pihak ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi majunya pembangunan infrastruktur broadband yang pada akhirnya menjadi penggerak penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia,” ucap Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan.
Telkom berkeinginan menghilangkan kesenjangan Digital, setiap warga negara mempunyai akses broadband untuk mendorong bangsa bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia bukan pada sumber daya alam.
Ini sejalan fokus pemerintah yang memberi perhatian khusus percepatan pembangunan infrastruktur agar Indonesia lebih mampu bersaing baik di tingkat regional Asia Pasifik dan global. (http://microsite.metrotvnews.com/telkom/read/2016/05/23/531833/telkom-buka-peluang-kemitraan-dengan-infrastruktur-broa)-FatchurR
Metrotvnews.com, Jakarta: Telkom menargetkan 20 juta rumah terkoneksi ke jaringan broadband berbasis fiber optic atau FTTH (Fiber To The Home) akhir 2020. Ini bentuk komitmen Telkom memberi kontribusi positif meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa melalui pengembangan infrastuktur broadband layanan digital.
Pemenuhan tekad ini bukan tanpa tantangan. Dalam rangka percepatan penyediaan dan pengembangan infrastruktur FTTH yang besar di wilayah kepualuan Indonesia yang luas dalam waktu yang relatif singkat adalah tantangan yang harus dijawab.
Oleh karena itu, Telkom mengajak berbagai kalangan untuk ikut berperan mempercepat pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia dalam pola kemitraan yang saling menguntungkan.
Bukan hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi yang lebih penting adalah menguntungkan pelanggan dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk dapat menikmati infrastuktur broadband dan layanan digital yang berkualitas.
IndiHome menjadi salah satu layanan digital yang menjadi fokus saat ini. IndiHome merupakan layanan triple play yang terdiri dari Internet on Fiber, UseeTV (IPTV/OTT TV) dan Telepon Rumah yang telah medapatkan respon sangat baik dari masyarakat Indonesia.
Setelah sebelumnya Telkom turut berpartisipasi dalam ajang FTTH Council pada tanggal 17-18 Mei 2016, di Bangkok dengan menghadirkan Direktur Consumer Service Dian Rachmawan sebagai pembicara, maka kali ini Telkom menggelar acara seminar terkait FTTH.
Sebagai bagian dari langkah Telkom dalam merangkul berbagai pihak, maka pada tanggal 25 Mei 2016 yang akan datang, diadakan Seminar “The Role of Home Broadband Wiring and Insfrastructure Partnership Toward New Golden Era of Fixed Broadband.”
Seminar satu hari ini akan diadakan di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Berbagai pihak seperti pengembang properti, pengelola jaringan akses dan lain-lain diundang dalam acara ini.
Para pembicara yang sangat kompeten di bidangnya dari berbagai kalangan dihadirkan untuk berbagi wawasan tentang pentingnya dan terbukanya berbagai peluang dalam percepatan pembangunan infrastruktur broadband di Indonesia.
Pihak pemerintah diwakili Direktorat Jenderal PPI (Penyelenggara Pos dan Informatika) Kemenkominfo Indonesia. Telkom akan diwakili oleh Direktur Consumer Service Telkom, Dian Rachmawan. Kemudian dari para praktisi di industri ICT (Information and Communication Technology) Indonesia dan dunia, hadir perwakilan dari ZTE, NTT East, Jembo Cable Company, Yangtze Optical Fibre & Cable, Huawei, D-Link, TP-Link dan Fiber Home Technologies Indonesia.
Pada diskusi panel akan hadir juga Perwakilan dari Telkom Akses, APNATEL (Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi), MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), akademisi dari Universitas Indonesia, AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia) dan perwakilan dari pengembang properti di Indonesia.
“Kerja sama yang baik dari berbagai pihak ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi majunya pembangunan infrastruktur broadband yang pada akhirnya menjadi penggerak penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia,” ucap Direktur Consumer Service Telkom Dian Rachmawan.
Telkom berkeinginan menghilangkan kesenjangan Digital, setiap warga negara mempunyai akses broadband untuk mendorong bangsa bertumpu pada keunggulan sumber daya manusia bukan pada sumber daya alam.
Ini sejalan fokus pemerintah yang memberi perhatian khusus percepatan pembangunan infrastruktur agar Indonesia lebih mampu bersaing baik di tingkat regional Asia Pasifik dan global. (http://microsite.metrotvnews.com/telkom/read/2016/05/23/531833/telkom-buka-peluang-kemitraan-dengan-infrastruktur-broa)-FatchurR