P2Tel

Berbagi Kebahagiaan (TA 079)

Bulan ramadhan ini banyak orang yang menghitung-hitung kembali berapa kekayaan yang berkembang yang berada dalam genggamannya. Kekayaan yang memang dikembangkan atau sekedar berpotensi untuk tumbuh berkembang, tentu termasuk uang yang didepositokan.

 

Kekayaan berkembang yang cukup nishabnya (batas minimum yang setara dengan 85 gram emas) dan telah cukup waktunya, umumnya satu tahun, sudah saatnya untuk dikeluarkan zakat mal-nya, sesuai perintah Allah dalam firmannya,

“Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka” (Surat At Taubah QS 9:103).

Mengeluarkan zakat mal bisa tiap waktu, saat kekayaan sudah mengendap satu tahun. Namun, banyak pertimbangan mengapa memilih bulan ramadhan untuk membayarnya. Ya, mungkin asal mudah untuk mengingatnya, atau mungkin mumpung bulan baik yang setiap amal dilipat gandakan ganjarannya.

 

Atau mungkin juga pertimbangan karena bulan ramadhan banyak kaum miskin yang justru memerlukannya. Harapannya pemberian ini bisa meringankan kerja keras mereka sehingga ada waktu luang untuk menambah ibadah.

Zakat yang kata dasarnya zaka, bisa juga berarti berkah, bersih, tumbuh, baik dan bertambah. Sesuai dengan firman Allah diatas, hati dan jiwa setelah mengeluarkan kewajiban zakatnya menjadi bersih. Kekayaannya juga Insya Allah menjadi bersih.

 

Ia tidak menjadi kikir atau rakus. Sadar. Bahwa sebagian kecil dari hartanya adalah milik orang lain, bukan miliknya. Tidak eman-eman, wong kekayaan berkurang hanya seper empat puluh.

Siapa yang berhak dapat zakat mal? Utamanya kaum fakir dan miskin. Langsung diserahkan kepada tetangga sekitar, kerabat, anak Yatim yang miskin, orang-orang tua atau pensiunan yang miskin. Mereka ada, sehingga kita tidak repot melaksanakan kewajiban kita. Atau bisa juga lewat lembaga amil zakat.

Ruangan ini terlalu sempit untuk membahas hal-ihwal firman Allah dan Hadist Nabi mengenai zakat. Ada banyak kata zakat disebutkan dalam Al Qur’an, sebagian besar selalu dihubungkan dengan shalat dalam satu ayat yang sama. Ini menunjukan selain shalat yang jadi tiang agama, zakat adalah hal yang teramat penting bagi agama. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

Exit mobile version